Â
Krisis ekonomi global akan menghampiri dunia pada 2023 yang akan datang, Pandemi Covid-19 selama dua tahun, perang Rusia dengan Ukraina merupakan dua faktor utama terjadinya krisis ekonomi global.
Pesan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat khususnya pelaku ekonomi untuk menghadapi krisis ekonomi cukup ampuh
"Saya titip pada para ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan sesuatu yang standar, karena ini keadaannya tidak normal, sangat tidak normal. Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil-kancil gitu, agak melompat-lompat. Tapi memang, memang harus seperti itu," kata Jokowi dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Pemikiran ala Abu Nawas menurut Jokowi, adalah pemikiran-pemikiran ekonomi yang tidak sesuai dengan pakem ekonomi saat situasi normal, tapi ada upaya-upaya aneh yang luar biasa yang bisa meningkatan perekonomian nasional dengan cara-cara yang berbeda dari situasi biasanya.
Sementara itu Men-PAN-RB memberikan pesan khusus kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersiap menjadi garda terdepan memberikan edukasi dan contoh pada masyarakat umum bagaimana cara menghadapi resesi ekonomi yang akan melanda dunia 2023.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas membeberkan kondisi ekonomi global pada 2023 di mana ancaman resesi membayangi dunia.
Terkait hal tersebut, Anas meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) bersiap untuk menghadapi dampak dari ketidakpastian ekonomi global.
"Ke depan tantangan bangsa tidak mudah, ada situasi ekonomi global yang tidak menentu, sehingga seluruh jajaran kementerian harus inovatif, tidak business as usual, dan juga cermat," ujar Anas, Senin (17/10/2022).
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh ASN dalam menghadapi resesi ekonomi adalah.