Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepasang Sandal Pak Guru (Pentigraf)

12 Oktober 2022   10:14 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:19 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang sandal Pak guru (foto: dokpri)

                                                                                               

Hari ketiga Ramadan Pak guru mendapatkan giliran menjadi imam salat tarawih di musala Miftahul Jannah kampungnya, lima menit jelang waktu isya Pak guru sudah berangkat dari rumah dengan berjalan kaki ke musala yang berjarak sekira 300 meter dari rumahnya. Dengan sarung dan baju taqwa dilengkapi peci hitam Pak guru melangkah dengan mantap melaksanakan tugas rutin setiap ramadan.

Seusai melaksanakan kewajiban menjadi imam salat isya dilanjutkan dengan salat tarawih dan witir pak guru hendak pamit pulang kepada pengurus musala yang hadir malam itu, sambil bersalaman dan mengucapkan salam, pak guru keluar dari musala untuk mengambil sandal yang dipakai saat berangkat tadi, namun sandal yang dicari Pak guru tidak ditemukan di tempat sandal.

"Ada apa Pak guru?", tanya Abah Ngateno, pengurus musala Miftahul Jannah. ini sandal saya tidak ada tapi ada sandal ini yang lebih kecil ukurannya dan kondisinya sudah jelek , sementara sandal saya masih baru, karena menjelang Ramadan kemarin dibelikan istri saya di pasar." Abah Ngateno yang menerima penjelasan Pak guru langsung menimpali "Ini berarti kultum yang Pak guru berikan tadi langsung dijalankan oleh jamaah"

Dalam kultum yang diberikan oleh Pak guru pada jamaah salat tarawih malam itu disampaikan selama bulan Ramadan, tingkatkan amal ibadah dan jauhi perbuatan dosa. "Ambil yang baik dan tinggalkan yang jelek", tutup Pak guru dalam tausiyahnya.

Madrasahku, 12 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun