Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kalah 5-1 dari Malaysia Kondisi Kejiwaan Timnas Indonesia Mengkhawatirkan

10 Oktober 2022   05:20 Diperbarui: 10 Oktober 2022   08:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekpresi kecewa dari para pemain PSSI U-17 setelah dikalahakan Malaysia dengan skor 5-1 (foto : ANTARA/M Risyal Hidayat)

Duel antara Timnas Indonesia dengan Malaysia tadi malam berakhir dengan kemenangan Malaysia dengan skor yang cukup mencolok yaitu 5-1. 

Bagi Indonesia, kesempatan untuk lolos ke putaran final sebagai juara grup pupus meski awalnya cuma butuh hasil imbang. Saat ini, Timnas Indonesia bersaing di jalur runner up terbaik untuk menentukan nasib ke putaran final. 

Hanya enam tiket yang diperebutkan dari 10 kontestan yang bersaing di jalur runner up terbaik. Masalahnya, situasi ini tidak menguntungkan buat Indonesia. 

Sebab, selisih gol lawan Guam dan Palestina tidak akan dihitung. Hal itu berarti selisih gol 16-0 yang didapat Indonesia dari dua laga tersebut akan hilang. Hal itu terjadi lantaran jumlah tim di tiap grup tidak sama. 

Ada grup yang berisi lima tim, empat tim, dan tiga tim. Dengan jumlah tim yang tidak seragam, duel lawan dua tim terbawah di grup yang berisi lima tim tidak akan dihitung. Sedangkan di grup yang berisi empat tim, duel lawan tim terbawah juga tidak dihitung. Semua ditujukan untuk menyeragamkan jumlah pertandingan di tiap grup.

Bagi skuad Timnas Garuda U-17, mulai dari offisial, pelatih, pemain mengalami masalah kejiwaan yang mengkhawatirkan karena mereka saat ini sedang menunggu nasib yang belum jelas, serta menggantungkan hasil dari pertandingan tim lain, akibatnya mereka mengalami gejala stress.

Ada beberapa faktor kejiwaan yang dialami oleh para pemain Indonesia saat menghadapi Malaysia dan sesudah mengalami kekalahan yang menyebabkan mereka tidak bisa menentukan nasibnya sendiri.

1. Menganggap timnya sudah super ketika berhasil mengalahkan 3 tim sebelumnya yaitu Guam, Uni Emirat Arab dan Palestina sehingga lupa dengan lawan terakhir yang justru menjadi lawan terberat yaitu Malaysia dan terbukti kalah dengan skor 1-5

2. Berpatokan cukup seri melawan Malaysia sudah cukup bisa menjadi juara grup dan lolos ke babak final piala Asia U-17, ini yang menjadi awal kekalahan mental pemain Indonesia saat menghadapi Malaysia karena sudah menganggap Malaysia hanya bisa bermain seri dengan Indonesia.

3. Bima Sakti selaku Pelatih lupa dengan meminta restu orang tua pemain, karena tidak bisa menghadirkan ke stadion akibat sanksi FIFA, mestinya Bima Sakti melakukan zoom meeting dengan orang tua pemain untuk meinta doa restu seperti saat Indonesia Juara Piala AFF U-17 Agustus 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun