Presiden Joko Widodo (foto: Kompas.com)
Kekhawatiran banyak pihak tentang sanksi yang akan dijatuhkan FIFA kepada PSSI setelah terjadinya kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang menewaskan 130 tidak terbukti.
Berita bahagia itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta setelah menerima Surat dari FIFA.
"Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," kata Jokowi dalam pernyataan persnya melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10).
Tentu ini menjadi berita utama yang harus disyukuri dan ditindaklanjuti oleh PSSI dan Pemerintah Indonesia untuk mentransformasi dan merevolusi sepak bola di Indonesia.
Sementara penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus kerusuhan di Kanjuruhan terus dilanjutkan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Presiden Jokowi juga menyampaikan poin lain dari Surat FIFA bahwa FIFA dan PSSI akan membentuk tim transformasi untuk kemajuan dan kebaikan sepak bola di Indonesia.
Tim FIFA akan berkantor di Indonesia dan akan melakukan upaya transformasi sepak bola Indonesia bekerja sama dengan PSSI dan Pemerintah Indonesia.
Berikut adalah lima poin penting fokus kerja pemerintah RI bersama FIFA dan organisasi terkait seperti AFC:
- Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
- Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
- Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;Â
- Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; sertaÂ
- Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Dengan adanya Surat FIFA yang berisi langkah - langkah transformasi sepak bola di Indonesia, sebagai warga negara yang baik tentu kita menyambut dengan gembira, bersyukur sekaligus berharap akan kemajuan sepakbola di Indonesia.