sepanjang masa, seperti para nabi, rasul, ulama, tokoh penemu, presiden, raja atau kasiar, mereka dikenang karena memang pantas untuk dikenang.
Setiap manusia ingin dikenang dan namanya abadiAda banyak hal yang bisa dijadikan dasar mengenang seseorang, misalnya karena ajarannya seperti para nabi dan rasul, amal perbuatan baik dan buku karyanya seperti para ulama, temuan yang mengubah dunia misalnya penemu listrik, penemu telegraf, penemu mesin ketik dan penemu lainnya dalam bidang ilmu dan teknologi.
Para raja, ratu, kaisar, sultan, presiden atau kepala negara akan dikenang karena kebijakannya yang menjadi sebuah negara atau kerajaannya menjadi maju, kuat dan rakyatnya sejahtera. Lalu bagaimana kita yang bukan siapa-siapa ini bisa dikenang dan dikenal oleh orang lain, tak lain adalah karya kita, buku kita yang di sana ada nama kita sebagai penulisnya.
Imam Ghozali bahkan pernah berpesan, "Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah"
Tidak semua orang bisa menjadi penulis, namun sebaiknya bagi kita yang berprofesi sebagai pendidik dengan tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan kegiatan tulis menulis maka sebaiknya kita merintis dan menjadikan diri kita menjadi seorang penulis, agar nantinya kita punya karya buku yang tertulis nama kita di cover bukunya.
Memulai menulis dan menghasilkan buku adalah impian yang bisa diwujudkan oleh siapa saja. Bagaimana cara mewujudkan Asa jawabnyanya dengan BERKARYA yang merupakan akronim dari
BÂ ertekad kuat dengan niat yang tulus menghasilkan buku yang berkualitas dan bermanfaat untuk sesama sebagai bagian dari berbagi ilmu dan berharap memperoleh pahala dari jariyah ilmu yang kita tulis
E laborasi dalam proses penyususnan buku diharapkan melalui tahapan yang sesuai dengan kaidah, mulai dengan menentukan tema dan judul buku, pengumpulan naskah buku, menyusun sesuai dengan daftar isi, melakukan praediting, menyerahkan naskah kepada penerbit yang sudah berpengalaman menerbitkan buku ber-ISBN, contohnya Pustaka Media Guru
R asional dalam menyikapi hasil karya, artinya jangan memiliki ekspektasi tinggi bahwa buku karya kita akan disukai banyak orang, akan dihargai atau akan laris di pasaran, anggap saja buku kita sebagai modal dasar untuk melangkah menjadi penulis yang profesional sehingga pada saatnya nanti karya kita makin diminati dan dihargai oleh banyak orang.
KÂ olaborasi dalam berkarya, bergabung dengan kelompok penulis untuk menambah wawasan dan mendapatkan ilmu, memperbanyak sahabat penulis dan memperluas jaringan sehingga memudahkan kita dalam mengenalkan buku karya kita.
A ktif dalam berbagai kegiatan pelatihan kepenulisan, aktif dalam kegiatan webinar, bedah buku, pameran dan kegiatan literasi lainnya agar makin banyak yang mengenal kita dan karya kita, sehingga secara tidak langsung kita telah melakukan promosi buku karya kita.