Suasana di rumah Ade sudah meriah, tamu dari kedua keluarga sudah berdatangan, Pak Pengulu dari KUA Kecamatan juga sudah datang disertai Modin Kampung yang bertindak selaku pengantar, aku sendiri diminta Ade sebagai saksi pernikahan keduanya siang itu.
Pak Pengulu sudah menyiapkan segala prosesi akad nikah dan kedua mempelai sudah dihadirkan di depan Pak Pengulu untuk mengucapkan Ijab Kabul di hari yang sakral itu, aku dengan seksama mengikuti setiap tahapan akad nikah, sampai pada giliranku membubuhkan tanda tangan sebagai saksi pernikahan Ade dengan Yasin siang itu, saya lihat air mata Ade meleleh tanda bahagia seusai Pak Pengulu membacakan doa pernikahan sebagai akhir rangkaian acara ijab qobul siang itu.
Hatiku merasa senang dan bahagia siang itu karena telah mennjadi saksi pernikahan sahabat terbaiku Yasin dengan Ade, yang diam-diam aku anggap sebagai kekasihku meski belum pernah aku utarakan.
Saat pamit pulang akupun bepesan pada Ade, supaya menjadi istri yang solihah dan bahagia dengan suami barunya, meskipun hatiku hencur berkeping-keping menyaksikan peristiwa siang itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H