Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 yang memakan korban meninggal 129 suporter Arema menjadi berita viral di dalam dan luar negeri.
Bayangkan 129 nyawa melayang sia-sia sementara puluhan korban lain sedang dalam penanganan di beberapa rumah sakit di Kota dan Kabupaten Malang.
Orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian serius terhadap tragedi kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Jokowi menyampaikan duka yang mendalam khususnya kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal.
Selanjutnya Presiden Joko Widodo memerintahkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi menyeluruh dilakukan.
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Lantas ada apa dengan kerusuhan yang menimbulkan korban dengan jumlah yang cukup besar ini?
Ada beberapa hal yang mungkin menjadikan kerusuhan ini banyak korban
1. Penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan untuk menghalau penonton yang anarkis di stadion dianggap salah karena penonton akhirnya liar dan berusaha keluar lewat pintu stadion yang berujung pada saling dorong, injak dan jadilah banyak korban jiwa berjatuhan.
2. Kurang siapnya petugas stadion dalam membuka pintu stadion sehingga terjadi penumpukan orang dan akhirnya saling dorong, saling injak dan menimbulkan banyak orang yang terjebak dan akhirnya meninggal dunia.
3. Petugas medis yang disiapkan oleh panitia sangat kurang di sekitar stadion sehingga korban banyak yang meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.