Mohon tunggu...
Hajar Sahana Putri
Hajar Sahana Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang calon guru profesional yang menempuh pendidikan profesi guru di Universitas Jember

Blog saya bukan hanya mencakup aspek praktis pengajaran, tetapi juga refleksi mendalam terhadap teori-teori pendidikan, tren-tren terkini dalam dunia pendidikan, dan bahkan isu-isu kontemporer yang memengaruhi proses belajar-mengajar. Saya percaya bahwa melibatkan diri dalam diskusi online melalui blog dapat memperkaya pemahaman saya terhadap berbagai pandangan dalam dunia pendidikan. Penting bagi saya untuk terus belajar dan berkembang, dan blog menjadi alat yang sangat efektif dalam proses ini. Saya berinteraksi dengan komunitas guru dan pendidik lainnya, bertukar ide, dan mendapatkan umpan balik yang berharga. Semua ini membantu saya membangun jejaring, mendapatkan perspektif baru, dan terus meningkatkan kualitas pengajaran saya. Dengan menulis blog, saya tidak hanya mengejar keberhasilan akademis di bangku kuliah, tetapi juga berusaha untuk menjadi pribadi yang berkontribusi positif pada dunia pendidikan. Saya percaya bahwa setiap pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan sepanjang perjalanan ini dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi calon guru lainnya. Saya yakin bahwa melalui dedikasi, refleksi, dan keterbukaan untuk terus belajar, saya dapat menjadi seorang guru yang berdedikasi dan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 6 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

9 Mei 2024   23:20 Diperbarui: 9 Mei 2024   23:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelum mempelajari topik ini, saya merasa tertarik untuk menggali hal-hal yang paling menantang dalam dunia pendidikan, khususnya yang terkait dengan realitas di beberapa daerah tertentu. Saya menonton video tentang kondisi pendidikan di Suku Asmat Papua, yang menyentuh hati saya dengan kedalaman kesedihan. Anak-anak di sana menghadapi kehidupan yang sangat berbeda dari anak-anak lain yang lebih terfasilitasi dalam hal pendidikan, keluarga, dan fasilitas. 

Mereka sering bermain di sungai atau tempat sampah tanpa mendapatkan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan. Namun, ada harapan dengan adanya penggiat pendidikan yang membantu mereka meraih hak mereka dalam pendidikan. Melalui program TKBM, diharapkan mereka bisa melanjutkan pendidikan formal dengan kondisi yang lebih baik.

Dalam tahap "Eksplorasi Konsep", saya belajar bahwa sebagai pendidik, penting untuk memahami karakteristik peserta didik dari berbagai aspek seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Ini sangat berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan perlunya pemahaman mendalam tentang konteks tersebut untuk mengambil keputusan akademik yang tepat. 

Kami juga menyoroti pentingnya menafsirkan ide-ide Vygotsky secara kontekstual dan budaya, mengingat perbedaan pendekatan Vygotsky dalam konteks budaya yang berbeda-beda.

Pada tahap "Ruang Kolaborasi", kami mengadakan diskusi dengan rekan-rekan sekelas tentang pandangan kami terhadap isu-isu pendidikan di Indonesia. Kami menyadari bahwa meskipun ada persamaan dalam pandangan, ada juga perbedaan signifikan terutama terkait dengan kesiapan mengajar dan dampak isu-isu pendidikan terhadap proses pembelajaran.

Ketika melakukan "Demonstrasi Kontekstual", kami mempresentasikan pemikiran kami tentang isu-isu pendidikan. Kami berbagi pandangan tentang bagaimana isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi pendidikan dan pembelajaran.

Di "Elaborasi Pemahaman", saya menyadari perubahan pemahaman saya sebelum dan setelah pembelajaran. Sekarang saya memahami lebih dalam tentang bagaimana isu-isu terkait sosial, budaya, ekonomi, dan politik memengaruhi proses pembelajaran.

"Pada tahap "Koneksi Antar Materi", saya melihat bagaimana pemahaman tentang konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik berhubungan dengan mata kuliah lainnya. Ini membantu saya menyadari pentingnya memahami isu-isu pendidikan dalam konteks yang lebih luas dan bagaimana hal itu memengaruhi praktik pendidikan.

Pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai guru karena saya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu pendidikan dan bagaimana mengatasinya. Saya juga mampu menerapkan pengembangan budaya sekolah yang positif dan meningkatkan kepemimpinan dalam lingkungan belajar. Skala kesiapan saya saat ini adalah 9, tetapi saya menyadari bahwa masih perlu mempersiapkan diri lebih lanjut dengan menganalisis masalah, merumuskan solusi, dan merencanakan strategi penerapannya dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun