Mohon tunggu...
Hajar Sahana Putri
Hajar Sahana Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang calon guru profesional yang menempuh pendidikan profesi guru di Universitas Jember

Blog saya bukan hanya mencakup aspek praktis pengajaran, tetapi juga refleksi mendalam terhadap teori-teori pendidikan, tren-tren terkini dalam dunia pendidikan, dan bahkan isu-isu kontemporer yang memengaruhi proses belajar-mengajar. Saya percaya bahwa melibatkan diri dalam diskusi online melalui blog dapat memperkaya pemahaman saya terhadap berbagai pandangan dalam dunia pendidikan. Penting bagi saya untuk terus belajar dan berkembang, dan blog menjadi alat yang sangat efektif dalam proses ini. Saya berinteraksi dengan komunitas guru dan pendidik lainnya, bertukar ide, dan mendapatkan umpan balik yang berharga. Semua ini membantu saya membangun jejaring, mendapatkan perspektif baru, dan terus meningkatkan kualitas pengajaran saya. Dengan menulis blog, saya tidak hanya mengejar keberhasilan akademis di bangku kuliah, tetapi juga berusaha untuk menjadi pribadi yang berkontribusi positif pada dunia pendidikan. Saya percaya bahwa setiap pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan sepanjang perjalanan ini dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi calon guru lainnya. Saya yakin bahwa melalui dedikasi, refleksi, dan keterbukaan untuk terus belajar, saya dapat menjadi seorang guru yang berdedikasi dan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 5-Aksi Nyata-Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

29 April 2024   23:52 Diperbarui: 29 April 2024   23:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengikuti perjalanan pembelajaran ini, saya merenungkan banyak hal tentang realitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah pedalaman. Melihat kondisi yang sulit dan minimnya fasilitas pendidikan di sana membuat saya merasa sedih. Terbatasnya jumlah guru yang harus mengajar beberapa kelas sekaligus menggambarkan betapa sulitnya proses pembelajaran di daerah tersebut. 

Kondisi bangunan sekolah yang tidak layak juga menimbulkan ancaman bagi keselamatan guru dan siswa. Dari sini, saya menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan saya merasa terdorong untuk berkontribusi dalam memperbaiki situasi tersebut.

Selama eksplorasi konsep mengenai penerapan ZPD dalam pembelajaran, saya menyadari betapa pentingnya memperhatikan tingkat perkembangan dan kemampuan individu setiap siswa. Interaksi yang tepat dan peran guru yang aktif dalam membimbing siswa sangat diperlukan agar potensi mereka dapat diaktualisasikan. Hal ini membuka mata saya akan pentingnya pendekatan yang sesuai dalam membangun pembelajaran yang efektif dan inklusif.

Partisipasi dalam ruang kolaborasi memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya persiapan matang sebelum proses belajar-mengajar. Diskusi dengan rekan-rekan sejawat juga menyoroti kebutuhan untuk memahami perbedaan dalam kebutuhan belajar setiap siswa. Saya semakin yakin bahwa seorang guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga harus menjadi fasilitator dan motivator yang efektif bagi perkembangan siswa.

Melalui demonstrasi kontekstual, saya belajar tentang pentingnya memahami tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran siswa. Ini menegaskan bahwa pendekatan pembelajaran haruslah bertahap, memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan memberi mereka tanggung jawab yang semakin besar seiring waktu.

Bagian elaborasi pemahaman membuka wawasan saya tentang penggunaan scaffolding dalam mencapai kompetensi siswa. Saya menyadari bahwa memberikan bantuan bertahap kepada siswa adalah kunci untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan inklusif.

Terakhir, koneksi antar materi mengingatkan saya akan pentingnya memahami bahwa setiap mata pelajaran saling terkait dan memiliki dampak pada pembelajaran siswa. Ini menggarisbawahi perlunya guru memahami keberagaman siswa dan merancang pembelajaran serta asesmen yang sesuai.

Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa saya masih memiliki ruang untuk memperdalam pemahaman tentang strategi pembelajaran. Namun, saya merasa termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan diri. Penilaian terhadap diri saya dari rentang 1-10 adalah 8 karena saya perlu lebih dalam lagi untuk memahami strategi pembelajaran. 

Yang dapat saya persiapakan sebagai seorang calon guru yakni mempelajari strategi pembelajaran yang ada. Sebagai guru hendaknya dapat menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan pada setiap mata pelajaran atau setiap jenjang peserta didik. dan juga harus memahami kemampuan peserta didik agar bisa mengimplementasikan strategi yang baik untuk peserta didik  Sebagai calon guru, saya berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat untuk setiap konteks dan siswa, serta memahami kemampuan individu siswa untuk mengimplementasikan strategi yang efektif. 

Saya melihat diri saya telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memahami kompleksitas pendidikan, dan saya yakin bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, saya dapat menjadi guru yang berpengaruh dan efektif dalam membantu perkembangan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun