Pada segmen "Mulai dari Diri", dipresentasikan sebuah video yang menggambarkan Era Ferliana dan suaminya, yang merupakan Guru Garis Depan di Desa Padang Panjang, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor. Video tersebut menyiratkan bahwa anak-anak di Kecamatan Alor Timur memiliki keterbatasan pengetahuan tentang Indonesia. Masalah utama di sana adalah kekurangan guru, sehingga satu guru mengajar di beberapa kelas yang berbeda. Sekolah tersebut berdiri sejak tahun 2015 dengan bangunan sementara dan memiliki 28 siswa. Meskipun terdapat upacara bendera sederhana yang diadakan secara rutin untuk meningkatkan rasa nasionalisme, pendidikan di sekolah tersebut masih memerlukan perhatian. Pada bagian ini, saya berencana untuk membahas Pembelajaran pada Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia.
Pada segmen "Eksplorasi Konsep", saya belajar tentang konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang mengasumsikan bahwa interaksi antara individu yang lebih kompeten dan individu yang kurang kompeten pada suatu tugas dapat menghasilkan perkembangan yang belum matang menjadi matang. Proses belajar, menurut Vygotsky, terjadi dalam dua tahap: sosialisasi melalui kolaborasi dengan orang lain dan internalisasi secara individu melalui interaksi guru-siswa. Dalam ZPD, "scaffolding" menjadi elemen penting, di mana bantuan diberikan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian dikurangi, memberi kesempatan bagi mereka untuk mengambil alih tanggung jawab lebih besar secara mandiri.
Pada segmen "Ruang Kolaborasi", terdapat diskusi tentang peran guru dalam persiapan pembelajaran ZPD bagi peserta didik dan bagaimana pandangan tentang pembelajaran ZPD mempengaruhi proses pendidikan. Persiapan sebelum proses belajar mengajar sangat penting karena apa yang diajarkan oleh guru dapat memengaruhi pengetahuan peserta didik. Melihat potensi peserta didik yang berbeda akan menghasilkan kebutuhan belajar yang berbeda pula. Seorang guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai motivator untuk perkembangan pengetahuan peserta didik.
Pada segmen "Demonstrasi Kontekstual", presentasi membahas tentang persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran ZPD bagi peserta didik dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan. Peran guru dalam pembelajaran ZPD dibagi menjadi dua tahap: tahap pertama, di mana anak masih sangat tergantung pada bantuan orang lain, dan tahap kedua, di mana anak mulai menunjukkan inisiatif sendiri.
Pada segmen "Elaborasi Pemahaman", penekanan diberikan pada perlunya menganalisis rencana dan materi pembelajaran yang sesuai dengan ZPD serta melakukan tes diagnostik awal untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Pembentukan tatanan kelas dan pembelajaran kooperatif antara siswa juga sangat penting.
Pada segmen "Koneksi Antar Materi", dijelaskan bahwa pemahaman tentang pembelajaran ZPD memiliki keterkaitan dengan materi pada mata kuliah lainnya. Teori ZPD digunakan untuk menilai kesiapan awal peserta didik sebelum pembelajaran. Perbedaan dalam kebutuhan belajar peserta didik perlu dipahami oleh guru untuk menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan ZPD mereka.
Memanfaatkan topik ini memberi saya wawasan tentang tahapan perkembangan peserta didik. Perkembangan kognitif anak-anak dapat ditingkatkan melalui interaksi sosial dengan individu yang lebih berpengalaman dalam konteks sosial dan budaya. Dalam penilaian pribadi saya, saya memberi diri saya skor 8 dari 10, menunjukkan bahwa saya perlu meningkatkan pemahaman saya tentang strategi pembelajaran. Untuk persiapan saya sebagai calon guru, saya akan mendalami berbagai strategi pembelajaran yang ada. Sebagai seorang guru, penting bagi saya untuk memilih strategi yang sesuai dengan mata pelajaran dan tingkat perkembangan peserta didik, sambil memahami kemampuan mereka agar dapat mengimplementasikan strategi yang efektif.
Melalui pembelajaran topik ini, saya dapat memahami tingkat perkembangan peserta didik serta pentingnya strategi pembelajaran yang tepat. Sebagai calon guru, saya perlu mempersiapkan diri dengan mempelajari berbagai strategi pembelajaran yang dapat saya terapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Saya juga perlu memahami kemampuan peserta didik agar bisa merancang strategi yang efektif untuk mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI