Mohon tunggu...
Hajar Sahana Putri
Hajar Sahana Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang calon guru profesional yang menempuh pendidikan profesi guru di Universitas Jember

Blog saya bukan hanya mencakup aspek praktis pengajaran, tetapi juga refleksi mendalam terhadap teori-teori pendidikan, tren-tren terkini dalam dunia pendidikan, dan bahkan isu-isu kontemporer yang memengaruhi proses belajar-mengajar. Saya percaya bahwa melibatkan diri dalam diskusi online melalui blog dapat memperkaya pemahaman saya terhadap berbagai pandangan dalam dunia pendidikan. Penting bagi saya untuk terus belajar dan berkembang, dan blog menjadi alat yang sangat efektif dalam proses ini. Saya berinteraksi dengan komunitas guru dan pendidik lainnya, bertukar ide, dan mendapatkan umpan balik yang berharga. Semua ini membantu saya membangun jejaring, mendapatkan perspektif baru, dan terus meningkatkan kualitas pengajaran saya. Dengan menulis blog, saya tidak hanya mengejar keberhasilan akademis di bangku kuliah, tetapi juga berusaha untuk menjadi pribadi yang berkontribusi positif pada dunia pendidikan. Saya percaya bahwa setiap pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan sepanjang perjalanan ini dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi calon guru lainnya. Saya yakin bahwa melalui dedikasi, refleksi, dan keterbukaan untuk terus belajar, saya dapat menjadi seorang guru yang berdedikasi dan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Topik 3 Aksi Nyata-Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

11 Maret 2024   16:13 Diperbarui: 11 Maret 2024   16:15 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mulai Dari Diri disajikan sebuah video yang menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia. Hasil dari video tersebut membuat saya merasa prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia, terutama di daerah pelosok. Meskipun banyak kendala dalam mendapatkan pendidikan, siswa di daerah pelosok tetap termotivasi untuk belajar. Video tersebut menunjukkan bahwa siswa di daerah pelosok memiliki semangat belajar tinggi dan cita-cita yang besar. Kondisi pendidikan yang ditunjukkan dalam video menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki pengaruh yang besar dan menentukan arah pembinaan pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan nasional harus mempertimbangkan keragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik untuk menciptakan kurikulum yang sesuai dengan realitas Indonesia.

Eksplorasi Konsep  pada topik ini menjelaskan tentang teori Vygotsky yang menunjukkan bahwa lingkungan mempengaruhi pembentukan kepribadian manusia. Teori Vygotsky juga menyatakan bahwa lingkungan kerja dan sekolah memengaruhi pembentukan karakter manusia sosial.

Ruang Kolaborasi dilakukan diskusi tentang pandangan kelompok terkait topik sosiokultural dan kesiapan mengajar. Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki pengaruh besar dalam pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Paradigma pendidikan yang berubah membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari pendidik terhadap karakteristik peserta didik.

Demonstrasi Kontekstual dilakukan presentasi tentang pandangan mengajar dengan memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pendidik harus mampu memahami perbedaan karakter peserta didik dan menerapkan pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan mereka.

Elaborasi Pemahaman  disimpulkan bahwa mempelajari perspektif sosiokultural pada topik ini membantu pendidik dalam menerapkan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Koneksi Antar Materi dijelaskan bahwa pemahaman perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain seperti filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, serta Literasi Antar Mapel. Pendidikan harus memperhitungkan dimensi sosial di sekolah, fokus pada hubungan sosial antara siswa dan guru, serta menerapkan pendekatan Vygotsian untuk menempatkan individu dalam konteks sosial budaya dan sejarah.

Dengan memahami manfaat pembelajaran ini, saya merasa lebih siap untuk menjadi seorang pendidik. Namun, saat ini saya menilai kesiapan saya dalam menerapkan materi perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik sebesar 8,8. Saya masih dalam tahap memahami materi dan belum bisa menerapkannya secara langsung kepada peserta didik. Untuk meningkatkan kesiapan, saya perlu mengambil pendekatan yang lebih personal untuk mengenal karakteristik peserta didik di kelas dan berkoordinasi dengan orang tua siswa untuk mendukung pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun