Mohon tunggu...
Hajar Khairun Nisa
Hajar Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fine

خير الناس انفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Perhatikan Minat Bakat Anak

26 April 2021   05:51 Diperbarui: 26 April 2021   07:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motherandbaby.co.id

 

Kecerdasan seorang anak tergantung pada IQ nya. Istilah yang sering atau sudah banyak diketahui oleh semua orang namun, istilah tersebut adalah istilah yang tidak benar. Lalu istilah mana yang benar ? Dari pendapat saya sendiri sih belum mengetahui lebih jelas tentang istilah tersebut, tapi saya sedikit mengetahui bahwa istilah tersebut adalah istilah yang tidak benar. 

Perlu tes terlebih dahulu untuk mengetahui berapa apa tingkat atau kau nilai IQ kita, nilai IQ akan bergantung terhadap perasaan kita, perasaan baik maupun buruk akan mempengaruhi nilai atau tingkat ketinggian dan kerendahan IQ kita, karena tes IQ biasanya dilakukan dengan mengisi soal-soal kecerdasan, logika, imajinasi, dan lain sebagainya. Hasil dari tes IQ tergantung mood kita saat mengerjakan atau mengisi soal tes IQ. Jika kalian memiliki mood yang tidak baik saat mengerjakan teks IQ maka jangan diragukan lagi jika hasil dari tes IQ kalian rendah, begitu pula sebaliknya jika kita memiliki keinginan untuk menjawab dan mood kita baik seperti kita bahagia maka hasil dari tes IQ kita akan tinggi. Tes IQ memang tergantung dari perasaan kita saat mengerjakan namun, sekarang teknologi sudah mulai canggih dan tes IQ sudah ada dengan berbagai cara. 

Smart finger, adalah tes sidik jari untuk mengetahui kemampuan, skill, kepribadian, dan kepintaran seseorang yang melalui sidik jari kita. Dari tes smart finger Ini hasilnya berupa buku yang menjelaskan tentang kepribadian, kemampuan otak, kepintaran, dan skill seorang anak, dari situ sebagai orang tua kita harus memperhatikan minat bakat seorang anak dan skill. Apa yang di perlukan dan di sukai mereka harus kita dukung (sebagai orang tua). Sebagai orang tua kita juga harus memperhatikan simulasi anak sejak usia dini. Apa sih simulasi itu? 

Simulasi adalah rangsangan suara ( auditori ) visual, sentuhan, kinestetik yang diberikan sejak otak bayi mulai berkembang (sejak lahir). Tujuan stimulasi adalah merangsang kualitas dan kuantitas sel-sel otak agar dapat bekerja dan berfungsi secara optimal. Meski demikian, stimulasi untuk anak tidak bisa di samaratakan.  Orang tua harus mengenal dulu kepribadian dan minat bakat seorang anak, setelah itu orang tua harus menjaga dan menstimulasi potensi seorang anak sejak anak usia dini.
Berikut adalah 5 cara sederhana orang tua untuk menstimulasi potensi anak :


1. Permainan gerak atau permainan fungsi. Yaitu permainan yang dilaksanakan dengan gerakan tujuan melatih fungsi organ tubuh dan panca indera.


2. Permainan fantasi/peran. Yaitu permainan yang dipengaruhi oleh fantasi seorang anak.


3. Permainan problem solving. Yaitu permainan yang mengandung kecerdasan atau keterampilan berfikir yang melibatkan penyelesaian masalah.


4. Permainan bentuk. Yaitu seorang anak yang mencoba untuk membentuk (konstruktif) suatu karya atau memugar (destruktif) suatu karya karena ingin mengetahui komponen dan ingin mengubah karya tersebut.


5. Permainan kelompok (team work). Yaitu suatu permainan yang melibatkan banyak orang atau banyak anak seperti membuat yel - yel, petak umpet dn permainan - permainan lainnya.

Latihlah dan turuti kemampuan dan minat bakat seorang anak karena itu juga akan menentukan mereka di masa depannya. Meskipun tidak semua orang tua bisa mengerti apa yang di perlukan anak usia dini, namun sebisa mungkin kita harus mendidik anak dengan baik, jangan bentak anak karena anak tidak suka di bentak, tolong beri dia nasihat yang halus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun