Mohon tunggu...
Hairunnisa Permanaputeri
Hairunnisa Permanaputeri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Sunda Tidak Cocok dengan Batak" Sebuah Stigma yang Terus Dipegang Erat

10 Maret 2023   00:10 Diperbarui: 10 Maret 2023   00:15 7087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan budaya beserta alamnya. Dari beragam kebudayaan itu, muncul berbagai macam suku, ras, bahasa, dan adat istiadat yang menduduki berbagai wilayah sebagai ciri khas daerah masing-masing.

Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa, dengan populasi terbanyak dipegang oleh suku Jawa. Dari berbagai suku bangsa yang dimiliki, ada beberapa stigma yang berupa larangan turun temurun yang masih dipercaa oleh sebagian orang. Yang akan artikel bahas ialah Larangan Menikah bagi Suku Sunda dengan Batak. 

Dari segi kepribadian, suku batak terkenal keras sedangkan sunda terkenal lain didepan lain dibelakang, sehingga orang Batak yang cenderung tegas bila dipasangkan dengan orang Sunda yang tidak teguh pendirian.

Stereotipe orang dulu, sebagai contoh seorang Bapak yang merupakan suku Sunda asli melarang anaknya untuk menikah dengan suku Batak sebab dikenal dengan nada bicara yang tinggi. Bapak tidak suka dengan tabiat orang batak yang seperti itu. Selama hidup sang Bapak dipertemukan dengan orang batak yang keras, sehingga tidak ingin anaknya menjalani hidup bersama orang yang keras karena ditakutkan akan mendominasi dalam pengambilan keputusan rumah tangga.

Dari penjelasan tersebut dapat di simpulkan, tidak semua orang batak keras ataupun tegas. Keras merupakan ciri umum kepribadian yang dimiliki suku Batak. perihal ketidak cocokan orang Sunda dan batak bila menikah itu kembali ke preferensi masing-masing. 

Ada yang menilai dirinya lemah lembut maka membutuhkan pasangan yang tegas untuk membantunya membuat keputusan nanti. Namun, ada juga yang menilai dirinya tegas sehingga membutuhkan pasangan yang sama-sama memiliki sifat tegas sebab tidak suka dengan orang yang kurang teguh pendirian. 

Sebaiknya stigma suku Sunda dan suku Batak tidak cocok untuk berumah tangga perlu dihilangkan sebab tidak semua suku Sunda dan suku Batak bisa disamaratakan tabiatnya.

Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi tersebarnya stigma tersebut ialah dengan mengurangi penyebaran stigma dari mulut ke mulut, sebab penyebaran tersebut lebih cepat tersampaikan dibandingkan melalui media massa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun