Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramuan Kopi Sang Penjaga Hati

16 Juni 2023   22:14 Diperbarui: 16 Juni 2023   22:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Barista Penyeduh Kopi penjaga hati, foto by : Danil Randi/Viva.co.id

Sudah kuduga, kau sebut aku penikmat yang sedang candu
Varian kopi di banyak kedai sudah kujamah
Beberapa penyeduh, mengenal aku dengan akrab
Untung saja perasaan dan hatimu tak seperti kopi

Sudah kuduga, dan memang seharusnya
Semua orang berhak bahagia menikmati kopi
Kopi tak hanya untukmu yang bahagia
Orang-orang sakit hati pun punya hak yang sama

Sudah kuduga, kau tak mampu mengambil hikmah
Setelah sekian banyak cangkir kopi kau teguk
Tapi lupa, makna kebebasan yang kau seruput
Yang saban hari sering kali kau sebut rindu

Sudah kuduga, matamu tak mampu membaca bahagia para petani kopi
Sebab, jangkauan pandanganmu hanya pada muda-mudi yang kasmaran
Yang sering berserikat lalu meramu ribuan khayalan
Kau tak bisa menduga, mereka itu sedang merencanakan patah hati

Sudah kuduga, kau tak  bisa menyelam ke dasar hati orang-orang
Kau juga tak mampu melihat petani kopi yang lusuh dan kaku
Menanam kopi dengan hati, pun merawatnya dengan ikhlas
Lalu suguhkan kecintaan itu pada kau yang berlagak penikmat

Sudah kuduga, cangkir demi cangkir kau teguk dari bibir manismu
Tapi kau cercah kemiskinan dan tuhankan kekayaan
Kau lupa, kenikmatan dan cinta dari air hitam yang kau teguk
Yang entah seperti apa makna yang harus ku sebut

Haruskah aku curiga pada pendusta?
Sedangkan aku tahu, menyeruput kopi itu kebebasan
Siapa saja berhak, menikmati cinta dari kopi
Para bangsawan, konglomerat, sosialita, muda-mudi dan juga kau

Aku, bukan penikmat yang mencari hikmah
Tak ubah seperti orang-orangan kayu di kebun kopi
Aku hanya nikmat yang candu tapi juga tak ragu
Bukan pendusta yang pandai meramu janji-janji madu

Begini saja, kau ajarkan aku merapal janji suci
Nanti ku ajarkan kau minum kopi sambil menjaga hati.

Hr Suriname

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun