Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Budidaya Aglaonema dan Terapi Stress (Seri I)

24 Maret 2021   21:15 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:44 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : empat pohon indukan awal Aglaonema

Sri Rejeki atau banyak dari kita mengenalnya dengan sebutan Aglaonema ini memang memiliki popularitas cukup tinggi didunia tanaman. Tak hanya perkara popularitas semata, tanaman hias yang satu ini pun memiliki harga jual cukup tinggi karena memiliki banyak warna, bentuk, daunnya yang cantik dan juga unik. Dengan keunikan yang dimiliki inilah yang kemudian membuat saya bergairah untuk membagi sedikit cara budidaya tanaman Aglonema.

Sebelum melanjutkan tentang bagaimana cara unik budidaya aglaonema, sebagai seorang pria mungkin terasa sedikit ganjil menjelaskan tentang hal menanam seperti ini, apalagi menanam bunga. Yang menurut banyak anggapan orang, menanam bunga membuat kita terlihat meskulin.

Tidak perlu di perdebatkan perkara gender dalam hal menanam, apalagi menanam bunga. Sebab sekarang ini, pria atau wanita yang menanam bunga bukan lagi sekedar mengikuti trend semata, melainkan ada tujuan tertentu yang di targetkan oleh mereka yang meluangkan waktunya untuk menanam.

Saya sendiri, menanam bunga atau menanam jenis tanaman apa saja, dan ini lebih pada tujuan mengatasi stress setelah sekian banyak melakukan aktivitas rutin, kerja misalkan. Menanam sama halnya dengan berkebun pada umumnya, hanya saja menenam bunga lebih kepada keunikan tersendiri yang memiliki nilai positif bagi orang yang melakukannya. Dari menanam bunga, sayuran dll di halaman rumah, bukan lagi sebagai hoby bagi penulis, menanam sudah seperti terapi kesehatan hati dan otak.

Sekarang ini, semakin banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres bagi banyak orang, cara professional hingga yang paling sederhana dan paling kuno pun digeluti untuk memenuhi keinginan dan kenyamanan hati mereka. Untuk itu, satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres bagi penulis adalah menanam, karena kegiatan seperti ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele.

Manfaat yang saya dapat dari menanam adalah merawat kesehatan mental secara psikologi. Tanam bunga bisa menjadi salah satu cara/metode terapi untuk mengurangi perasaan tertekan atau stres. Dan selama itu juga, saya alami dan merasakan sendiri bahwa setiap hari merawat bunga-bunga dapat membuat tubuh saya lebih rileks, tenang dan terhindar dari stres.

Dokpri ; Hasil dari cara stek, umurnya tiga bulan baru satu daun
Dokpri ; Hasil dari cara stek, umurnya tiga bulan baru satu daun
Ayunda Pininta menulis artikel tentang Terapi Berkebun Bantu Redakan Stres hingga Depresi di Kompas.com dengan judul "Terapi Berkebun Bantu Redakan Stres hingga Depresi"

Dalam studi yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives, para peneliti menemukan, bahwa orang yang tinggal di lokasi yang dipenuhi tanaman terbukti memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik ketimbang orang yang hidup dengan minim tanaman.

Selanjutnya, untuk sejumlah besar orang, baik itu anak-anak dan orang dewasa, yang hidup dengan masalah kesehatan fisik atau mental, berkebun dapat sangat bermanfaat, menurut Dr. Lang dalam pemaparan Ayunda.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatry Investigasi pada Mei 2012 pernah menemukan bahwa terapi hortikultura juga menguntungkan pasien demensia dengan cara mengurangi rasa sakit, meningkatkan perhatian, mengurangi stres, dan mengurangi risiko jatuh.

Meskipun artikel Ayunda menjelaskan secara umum tentang menanam, disini saya menarik benang merahnya tentang aktivitas menanam semua jenis tanaman, intinya adalah aktivitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun