Kopi merupakan minuman yang memilki banyak penggemar, termasuk saya dan keluarga saya salah satunya. Dari ibu hingga nenek saya semua suka kopi, pengecualian buat ayah, karena ayah sukanya teh melati. Saya dan ibu saya sebagai pecinta kopi tentu saja menikmati kopi setiap hari, karena jika ada hari dalam 1 minggu itu tanpa kopi, maka kepala kami terasa pusing, setelah minum kopi sembuh entah karena kopi atau bukan tapi itu pengalaman saya sebagai pecinta kopi.
Sebagai pecinta kopi, tentu saja saya juga suka coba-coba kopi dari berbagai macam jenis, dari arabica, toraja, luwak hingga white coffee (kopi putih) yang lagi rame nih, yang katanya kadar asamnya kurang, jadi bisa berdamai dengan penderita maag macam saya.
Karena pecinta kopi dan juga penderita maag agar tidak perih, saya minum kopi biasanya nih sehabis makan siang atau sebelum yang penting tidak dalam keadaan perut kosong tanpa isi sama sekali.
Saya biasanya minumnya juga di sore hari ketika lagi baca buku atau asyik nonton tv, atau ketika hujan. Dari sekian banyak kopi, saya tidak bisa menentukan mana kopi yang paling saya suka, yang intinya saya tahu saya suka kopi.
Nah, yang pengen saya ceritakan kali ini tentang pengalaman minum kopi, kopi toraja tepatnya, karena saya dapat menikmati kopi ini setelah diberi tetangga saya yang kebetulan baru kembali dari kampung halaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H