Suatu ketika saat teman saya mengajak ke warung Serojabake, saya kemudian tertarik setelah melihat-lihat dahulu informasi mengenai warung tersebut dari kanal media sosial mereka.Â
Warung ini terbilang masih baru. Dari media sosialnya, disebutkan bahwa baru sejak September 2021 warung ini menerima dine in dengan mengusung kudapan yang dibuat dengan bahan-bahan pangan lokal.Â
Tertulis pada informasi di instagram mereka: bakery with a mission, focusing on local produce. Menu disini pun unik-unik, ada Pavlova Musim Buah yang menggunakan buah-buahan yang ditemukan sesuai musimnya, ada Quiche rendang singkong, Tart singkong, dan Choux jajanan pasar seperti nagasari.Â
Dari segi presentasi dan pemilihan tiap menunya dapat terlihat bahwa konsep yang diusung merupakan percampuran antara kudapan Barat yang di-fussion dengan sentuhan Indonesia.
Diantara menu tersebut, ada salah satu menu yang menarik hati saya. Namanya adalah Tart Singkong. Tart singkong di sini tersedia dalam dua varian rasa, yakni jeruk kunci dan chocolate ganache. Uniknya, tart Singkong ini dibuat dari tepung singkong yang berasal dari Kampung Adat Cirendeu.Â
Selidik punya selidik, ternyata penggunaan bahan tersebut didasari dari eksplorasi yang dilakukan Ke Kampung Cirendeu untuk mencari pangan lokal sebagai inspirasi menu mereka. Hal ini terinformasikan melalui kanal media sosial serta dari potongan tulisan pada hiasan dinding di warung ini.
Seketika saya langsung teringat memori saat berada di Kampung Cirendeu, beberapa tahun silam bersama teman saya. Kampung ini berlokasi tidak jauh dari TPA Leuwi Gajah, Kota Cimahi.Â
Saat itu kami melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat hukum adat di kampung tersebut untuk mengetahui potensi pariwisata di kampung tersebut.Â