Mohon tunggu...
sri hairaniput
sri hairaniput Mohon Tunggu... Akuntan - Man jadda wajada

Man jadda wajada | Penulis Pemula | "tidak apa apaa, semuanya akan baik-baik saja, akan ada masa depan yang cerah sedang menanti mu "

Selanjutnya

Tutup

Diary

Part 2 : Tahun 2021 = Kondisi Mental atau Mental Illness

21 Desember 2021   16:18 Diperbarui: 21 Desember 2021   16:39 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Istockphoto: Kondisi Mental atau Mental Illness

  Program vaksinasi yang digaungkan di seluruh Indonesia merupakan program nasiona Kali ini aku mau melanjutkan cerita aku di Part 1 yaitu Apresiasi, dimanaa kondisi yang saat ini aku masih stuck dan delima sebagai fresh graduated. Setelah melewati semua yang terjadi di tahun 2021 salah satunya yaitu menyelesaikan tanggungjawab sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir untuk bisa mendapatkan gelar sarjana setelah itu bisa mendapatkan pekerjaan kalau dpikir-pikir tidak segampang itu untuk dicapai, butuh usaha dan perjuangan yang disertai dengan kondisi mental yang aku rasakan sampai saat ini. Sempat berfikir untuk menyerah dan berhenti karena sudah terlalu capek batin dan pikiran juga yang sehingga membuat aku di tahun 2021 sedikit kena mental illness. Yaa dari keluarga dan teman-teman terdekat ku mereka hanya memberikan semangat untuk aku bangkit dan terus berusaha, berjuang agar aku bisa mencapai yang sudah menjadi tujuan ku. Tapi di sisi lain aku merasa kondisi mental aku sedang sakit dan sampai saat ini yaaaa berusaha untuk tenang, tenang, dan tenang menghadapinya. Bagaimanapun situasi yang aku hadapi yaaa aku cuman bisa berusaha untuk pelan-pelan bangkit dari semua ini.

Mungkin salah satu kondisi mental aku sedikit terganggu karena hidupku tidak sesuai dengan ekspetasi aku, yang awalnya sejak masuk tahun 2021 aku merencanakan setiap step by step rancangan hidup aku. Dimulai dengan mengejar target untuk selesaikan skripsi dan wisuda tahun ini lalu setelah nya bisa dapat pekerjaan, karena emang dari dulu untuk mau kuliah menimba ilmu dan belajar biar bisa jadi orang berguna dan paham mana yang baik dan buruk dan juga bisa berfikir dengan wawasan yang luas, kemudian menjadi bekal untuk aku bisa mendapatkan pekerjaan, beberapa orang sesuai dengan ekspetasinya, tapi berbeda dengan ku, target yang aku capai tahun ini adalah Wisuda Alhamdulillah berjalan dengan baik. Tapi setelah itu akhir-akhir ini mulai kondisi mental yang tidak sehat, ingat yaa guyss Mental Illness itu banyak gejala yang dialami setiap seseorang mungkin terpikir kalian sejenis penyakit gila NO!!! Ini lebih kesehatan mental kita yang bisa dibilang dialami setiap seseorang yang sering terjadi seperti merasa tertekan atau tekanan batin yang tidak bisa dipendam lalu stress karena kan hidup seseorang tidak selalu bahagia dan gembira setiap harinya pasti ada yang membuat kita tertekan, cemas, takut, stress hingga depresi yang bisa menimbulkan hal negatif yang tidak inginkan. Nanti, kalau ada waktu aku mau jelaskan Mental Illness itu apa.

Lanjut lagi, sebelumnya pun selesai semhas dan sudah mengurus apa-apa saja persyaratan wisuda nanti, aku sudah mulai meletakkan lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan ada sekitaran puluhan perusahaan lah sudah aku letakkan kesana kesini. Dipanggil interview nanti ditunggu seminggu atau 2 minggu lagi tapi nyatanya zonk seperti itu terus kadang lelah sudah sampai puncak kadang kesal sendiri, merenung koq tidak dipanggil panggil lagi itu pada akhirnya capek sendiri, ini bukan capek fisik yaa tapi BATIN dan PIKIRAN yang sudah mencapai diambang stress belum depresi lagi. Tapi yang aku bilang dari awal aku tipe yang orang situasi apapun aku bawa tenang sedikit panik, cemas dan takut tu ada cuman berusaha untuk tenang, tenang, dan tenang. Kayak berusaha untuk terlihat dibawa enjoy dan cuman bisa bilang “Ya Allah Kuatkan lah aku” udah itu aja. Tapi bagaimana faktor ekonomi, keluarga juga dipikirkan orangtua berharap anaknya bisa mendapatkan pekerjaan kantoran, jadinya membuat aku makin tertekan dan stress akhirnya. Bukan tidak mensyukuri hidup tapi aku berharap dan berdoa agar hidupku berubah menjadi lebih baik dalam artian apa yaa bisa belajar bertanggungjawab dan mandiri untuk diri sendiri disertai dengan Pekerjaan halal, berkah dan ridho menurut Allah baik untuk aku udah itu aja, tapi mau bagaimana memang belum rezeki nya atau bagaimana apa yaa apa yang salah dari aku, aku pun tidak mengerti. Cuman bisa tetap terus berusaha, berjuang dan berdoa serahkan semuanya kepada yang Maha Kuasa.

Yang menjadi dasar mental aku sedikit sakit itu adalah setiap pagi tu ada aja mood ku dalam kondisi tidak baik, contoh seperti setiap bangun pagi karena pengangguran yaa sudah bisa dibayangkanlah terkadang bosan nya itu kayak apa, beda dengan yang sudah bekerja aktivitasnya pagi yaa jam 7 atau jam 8 sudah berangkat kerja setelah itu pulang sore atau lembur nanti pulang malam, makanya terkadang aku berfikir, ada orang yang kerja keras kali pengen hidupnya kayak aku, ada juga aku nya yang pengen hidup seperti orang itu, kebalik jadinya itulah kenapa pandai-pandai kita mensyukuri disetiap perjalanan hidup kita. Kadang ibarat mood nya aku ini beberapa jam cerah kali kayak lagi musim semi gitu, beberapa jam kemudian redup seketika gelap kayak musim gugur. Belum dapat pekerjaan dan hari-hari yang ku jalani seperti itulah kondisi mental aku sampai saat ini bisa dikatakan baik ada, bisa dikatakan lagi tidak baik susah untuk aku mengungkapkannya terlebih mengekspresikannya itu seperti apa itulah aku cuman bisa dipendam aja.

Tapi tenang, semuanya baik-baik saja dan lebih banyak bersyukur dan mencoba untuk menerima semuanya terutama ke diri sendiri kemudian jangan sampai tidak makan pula karena makin down dibuatnya, teringat drama korea judulnya “its okay to not be okay” kata-katanya begini “Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi saat mengalami kesulitan, makanan yang membuat mu bisa bertahan, bukan kekuatan MENTALMU” ada beberapa hal yang membuat moodku itu baik, ingat makanan enak, lihat kucing yang manis kali, setelah itu agak aneh tapi setidaknya menyelamatkanlah yaitu merapikan barang-barang yang berantakan wkwkwk. Satu lagi di saat mental kita lagi down keluarga atau teman dekat bisa jadi penyembuh tanyakan aja kepadanya “kamu baik-baik aja?” disitu pasti dia tiba-tiba nangis dan menceritakan apa yang dia pendam semalam ini, disaat itu juga dengan kata-kata seperti itu dia percaya sama kita dan bisa menjadi pendengar yang baik buat dia.

Part 2 sampai sini yaa 

Tidak kelanjutannya 

Tentang percintaan belum ada yaa 

Karena gak tahu harus mulai darimana wkwkwk

See you next time 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun