Mohon tunggu...
Hairan
Hairan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main voli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan Moral Lawrence Kohlberg perspektif Sosial-Emosional

17 Januari 2025   20:42 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg: Perspektif Sosial-Emosional

Perkembangan moral merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi bagaimana individu membuat keputusan yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan sesama. Salah satu teori perkembangan moral yang terkenal adalah teori yang dikemukakan oleh psikolog Amerika Lawrence Kohlberg. Kohlberg mengembangkan teori perkembangan moral yang mencakup aspek sosial-emosional dalam memahami bagaimana individu membentuk nilai-nilai moral mereka sepanjang hidup.

Latar Belakang Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg lahir pada 25 Oktober 1927 dan dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam psikologi perkembangan. Teori perkembangan moralnya terinspirasi oleh teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif, yang menekankan pentingnya proses berpikir dalam memahami moralitas. Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral adalah proses yang terus berlanjut dan berkembang melalui berbagai tahap, yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan emosional.

Tahapan Perkembangan Moral Menurut Kohlberg

Kohlberg membagi perkembangan moral manusia menjadi tiga tingkat utama, yang masing-masing terdiri dari dua tahap. Tingkat-tingkat ini mencerminkan pemikiran moral individu yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

1. Tingkat Pra-Konvensional
Pada tingkat ini, individu lebih fokus pada kebutuhan dan keinginan diri sendiri, serta penghindaran hukuman. Moralitas ditentukan oleh konsekuensi langsung dari tindakan mereka, seperti menghukum atau memberi hadiah. Pada tahap pertama, individu belum sepenuhnya mengembangkan pemahaman moral yang lebih kompleks. Tindakan yang dianggap benar adalah tindakan yang menghindari hukuman, sedangkan yang salah adalah tindakan yang akan membawa konsekuensi buruk bagi diri mereka.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Pada tahap ini, anak-anak cenderung mengikuti aturan untuk menghindari hukuman. Moralitas mereka bersifat sangat sederhana dan egosentris.

Tahap 2: Orientasi Tujuan dan Kepentingan Pribadi
Pada tahap ini, individu mulai menyadari bahwa orang lain memiliki kebutuhan dan keinginan yang juga harus dipertimbangkan, namun mereka masih memandang moralitas dari sudut pandang kepentingan pribadi.

2. Tingkat Konvensional
Pada tingkat konvensional, individu mulai mematuhi aturan dan norma sosial yang berlaku. Mereka belajar bahwa moralitas berhubungan dengan menjaga keharmonisan dalam kelompok dan mematuhi peraturan untuk menjaga tatanan sosial. Di sini, nilai-nilai sosial dan emosional lebih mempengaruhi keputusan moral.

Tahap 3: Orientasi Konformitas Interpersonal
Pada tahap ini, individu mulai memahami pentingnya hubungan interpersonal, seperti keluarga dan teman-teman. Mereka berusaha untuk menjadi orang baik menurut standar kelompok sosial mereka dan seringkali menilai tindakan moral berdasarkan bagaimana mereka akan diterima oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun