Mohon tunggu...
Hairan
Hairan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main voli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment menurut Mary Ainsworth dan John Bowlby

17 Januari 2025   19:40 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Attachment menurut Mary Ainsworth dan John Bowlby

Teori attachment adalah salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan bagaimana hubungan emosional yang terbentuk antara seorang anak dan pengasuhnya memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan psikologis sepanjang hidup. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris, dan diperluas oleh Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika yang menjadi kolaborator Bowlby. Dalam artikel ini, kita akan membahas teori attachment menurut Mary Ainsworth dan John Bowlby, mencakup konsep dasar, jenis-jenis attachment, serta implikasi teori ini dalam perkembangan anak.

Konsep Dasar Teori Attachment

Teori attachment menurut Bowlby berfokus pada hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utama (biasanya ibu). Bowlby berpendapat bahwa attachment atau ikatan emosional ini berkembang pada tahap awal kehidupan dan memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan individu, terutama dalam aspek keamanan emosional dan kemampuan untuk menjalin hubungan sosial di masa depan.

Bowlby melihat attachment sebagai mekanisme biologis yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup anak. Anak-anak, menurut Bowlby, memiliki naluri untuk mencari kedekatan dan kenyamanan dari pengasuh utama mereka sebagai respons terhadap rasa takut atau ketidakpastian, seperti ketika mereka merasa lapar, cemas, atau sakit. Dengan membentuk ikatan yang kuat ini, anak-anak merasa aman dan terlindungi, yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dunia dengan lebih bebas dan belajar.

Mary Ainsworth dan Penelitian Strange Situation

Mary Ainsworth, yang bekerja dengan Bowlby, mengembangkan alat penelitian yang dikenal sebagai Strange Situation Procedure pada tahun 1970-an. Metode ini digunakan untuk mengamati bagaimana anak-anak berusia 12 hingga 18 bulan bereaksi terhadap serangkaian situasi yang melibatkan perpisahan dan pertemuan kembali dengan pengasuh utama mereka. Berdasarkan hasil pengamatannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola attachment yang berbeda, yang kemudian dikenal sebagai:

1. Attachment Aman (Secure Attachment)

Anak dengan attachment aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan ketika pengasuh mereka hadir, tetapi akan merasa cemas ketika pengasuh pergi. Namun, mereka dengan cepat dapat dihibur dan merasa aman kembali ketika pengasuh kembali. Anak-anak ini menunjukkan kepercayaan bahwa pengasuh mereka akan hadir saat dibutuhkan dan dapat memberikan kenyamanan serta perlindungan. Attachment aman sering kali berkembang ketika pengasuh responsif terhadap kebutuhan emosional anak secara konsisten.

2. Attachment Tidak Aman-Resistant (Ambivalent/Preoccupied Attachment)

Anak dengan attachment tidak aman-resistant menunjukkan kecemasan yang tinggi bahkan ketika pengasuh masih ada di sekitar mereka. Ketika pengasuh meninggalkan ruangan, mereka sangat tertekan dan sulit untuk menenangkan diri meskipun pengasuh kembali. Mereka cenderung menunjukkan perilaku clingy atau cemas, dan sering kali tidak dapat meredakan kecemasan mereka, meskipun pengasuh telah kembali. Hal ini biasanya terjadi ketika pengasuh kadang-kadang responsif dan kadang-kadang tidak responsif terhadap kebutuhan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun