Mohon tunggu...
Hairan
Hairan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main voli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Empati menurut Martin Hoffman

17 Januari 2025   18:38 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Tahap Empati Proyektif (3-6 Tahun)

Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan untuk membayangkan diri mereka dalam situasi orang lain. Mereka mulai menunjukkan empati yang lebih mendalam dengan mencoba memahami apa yang orang lain rasakan. Misalnya, anak mungkin berkata, "Saya tahu kamu sedih karena kehilangan mainanmu," meskipun anak tersebut belum pernah mengalami kehilangan yang sama. Pada tahap ini, empati masih bersifat proyektif, di mana anak cenderung mengaitkan perasaan orang lain dengan perasaan mereka sendiri.

4. Tahap Empati Perspektif (6-10 Tahun)

Pada usia ini, anak-anak mulai dapat membedakan perasaan diri mereka dengan perasaan orang lain. Mereka mengembangkan kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain dan mulai memahami bahwa setiap individu memiliki pengalaman emosional yang unik. Empati pada tahap ini lebih kognitif, karena anak-anak dapat memahami bahwa perasaan orang lain bisa sangat berbeda dari perasaan mereka sendiri.

5. Tahap Empati Moral (10 Tahun ke Atas)

Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan empati yang lebih mendalam dan kompleks. Mereka mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta merespons dengan cara yang lebih sesuai dengan norma moral dan sosial. Anak-anak mulai dapat mempertimbangkan keadilan, kebutuhan, dan hak-hak orang lain dalam konteks sosial yang lebih luas, yang mempengaruhi perilaku mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati

Hoffman menyatakan bahwa perkembangan empati dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Pengalaman Sosial
Pengalaman anak dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama orang tua dan teman sebaya, memegang peran penting dalam perkembangan empati. Anak-anak yang sering berinteraksi dengan orang lain dan diajarkan untuk memahami perasaan orang lain cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi.

2. Model Sosial
Perilaku orang dewasa, terutama orang tua, sangat berpengaruh dalam pembelajaran empati. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa yang menunjukkan empati kepada orang lain, seperti memberikan dukungan emosional atau membantu orang yang membutuhkan.

3. Kondisi Lingkungan
Lingkungan yang mendukung perkembangan empati, seperti sekolah atau keluarga yang mengajarkan nilai-nilai empati, dapat membantu anak mengembangkan kemampuan ini dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun