Mohon tunggu...
Muhammad Haikkal Yodha Junaidi
Muhammad Haikkal Yodha Junaidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga Mendorong Pengendalian Jentik Nyamuk di Desa Indrodelik, Bungah, Gresik

27 Januari 2025   21:01 Diperbarui: 27 Januari 2025   21:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sosialisasi pengendalian Jentik Nyamuk (Sumber: Foto Pribadi)

Gresik, 27 Januari 2025 - - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus DBD terus meningkat setiap tahun, terutama pada musim penghujan, ketika genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk lebih mudah ditemukan. 

Desa Indrodelik memiliki karakteristik lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk, seperti keberadaan bak mandi yang mempunyai volume besar, tempat penampungan air yang terbuka, serta kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi lingkungan. Berdasarkan data dari Puskesmas Bungah, terdapat 6 kasus DBD dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir, dengan korban yang sebagian besar berasal dari kelompok usia anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, seperti pemberantasan sarang nyamuk masih perlu ditingkatkan.

Dalam upaya mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 dari Universitas Airlangga di Desa Indrodelik melaksanakan program Edukatif berbasis Kesehatan, yaitu Program Pengendalian Jentik Nyamuk. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab utama penyakit DBD.

Program Pengendalian Jentik Nyamuk di Desa Indrodelik dimulai dengan sebuah kegiatan sosialisasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Sosialisasi ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD), pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber ahli, I Nyoman Wijaya, S.Si., Sp.FRS., Apt., seorang dosen Farmasi Universitas Airlangga. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara mendetail mengenai karakteristik nyamuk penyebab DBD, termasuk siklus hidup, tempat berkembang biak, serta cara-cara efektif untuk mengendalikan penyebarannya. Dengan gaya komunikasi yang interaktif, sosialisasi ini berhasil menarik perhatian peserta yang merupakan Ibu-Ibu rumah tangga di Desa Indrodelik.

Selain penjelasan teoritis, peserta sosialisasi juga diberikan obat abate secara gratis untuk digunakan sebagai larvasida di tempat penampungan air mereka. Brosur pencegahan DBD juga dibagikan kepada semua peserta sebagai panduan praktis yang dapat diterapkan di rumah. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama mengenai cara penggunaan abate dan langkah-langkah spesifik untuk mencegah genangan air di lingkungan sekitar.

Foto Pemantauan Jentik Nyamuk (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Pemantauan Jentik Nyamuk (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi tersebut, satu minggu setelah kegiatan, dilakukan pemantauan jentik langsung ke rumah-rumah warga. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang telah disosialisasikan benar-benar diterapkan oleh masyarakat. Mahasiswa KKN bersama kader kesehatan desa melakukan inspeksi pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, pot bunga, dan barang-barang bekas yang dibiarkan terisi air. Hasil dari pemantauan ini menunjukkan adanya pengurangan signifikan pada keberadaan jentik nyamuk di sebagian besar rumah yang telah mengikuti panduan sosialisasi. Dari 30 Rumah yang dikunjungi hanya 13 rumah yang memiliki jentik-jentik di area rumahnya. 

Melalui kolaborasi antara edukasi, tindakan langsung, dan pemantauan, program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat Desa Indrodelik untuk hidup bersih dan sehat, sekaligus mencegah penyebaran DBD di masa mendatang.

Program Pengendalian Jentik Nyamuk Berbasis Masyarakat (PJM-BM) di Desa Indrodelik telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan DBD. Melalui kombinasi edukasi, distribusi obat abate, dan pemantauan langsung, warga desa kini lebih aktif dalam menerapkan budaya hidup bersih dan sehat sesuai dengan yang telah disosialisasikan. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan dampak nyata dalam menurunkan risiko penyebaran nyamuk Aedes aegypti, tetapi juga mendorong terciptanya kebiasaan positif yang diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang. Dengan komitmen masyarakat, Desa Indrodelik kini menjadi contoh lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman Demam Berdarah Dengue.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun