Dalam praktiknya, koperasi atau BMT seperti Fastabiq menerapkan prinsip kehati-hatian saat memberikan pinjaman. Mereka harus mempertimbangkan kesehatan finansial, kelayakan peminjam, serta kualitas aset yang dipertahankan. Sistem ini memungkinkan pembagian hasil yang jelas berdasarkan kontribusi modal anggota dan pendapatan yang dihasilkan BMT.
Meskipun BMT Fastabiq memberikan layanan kemudahan dalam pembiayaan, bukan berarti tidak terlepas dari tantangan-tantangan yang dihadapinya. Misalnya, persaingan yang semakin ketat seperti munculnya pinjaman online secara masif merambah kedalam lapisan masyarakat, serta kurangnya literasi masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Dan tantangan dari faktor internal seperti kurangnya sumber daya manusia dalam mengahadapi perkembangan teknologi.
Selain meberikan layanan pembiayaan, BMT Fastabiq juga melakukan permberdayaan untuk anggotanya antara lain ; memberikan bantuan sosial berupa sembilan bahan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan, melakukan aksi soisal setiap satu bulan sekali yang meliputi kesehatan,terapi gratis dan pembersihan lingkungan, memberikan bantuan dalam situasi bencana alam pada musim kemarau yaitu membangun sumur dibeberapa desa yang terdampak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H