Mohon tunggu...
HAIKAL Ritonga
HAIKAL Ritonga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari boikot Produk Israel Terhadap Ekonomi dan Tantangan bagi Pelaku Usaha

9 Desember 2023   03:30 Diperbarui: 9 Desember 2023   03:30 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boikot Produk Israel menjadi salah satu topik yang diangkat di Indonesia yang menuai diskusi dan reaksi di berbagai lapisan masyarakat yang ada. Boikot ini tidak hanya mencerminkan penolkan terhadap produk Israel, namun juga mengeksplorasi permasalahan politik dan kemanusiaan di Timur Tengah, khusunya dalam konteks konflik Israel-Palestina. Dalam kajian mendalam mengenasi dampaknya didalam artikel ini bertujuan untuk memberi gambaran komprehensif mengenai dampak boikot produk Israel terhadap Indonesia.

Dampak ekonomi,  salah satu dampak paling terlihat dari boikot produk Israel di Indonesia adalah perubahan kebiasaan konsumsi dan perilaku pembelian masyarakat Indonesia. Penjualan beberapan produk yang mendukung Israel turun secara signifikan. Hal ini berdampak terhadap sektor-sektor yang ada seperti ritel,distribusi san impor. Bisnis yang memperdagangkan produk israel dapat menghadapi gejolak tantangan keuangan yang serius

menurut laporan terkin, penjualan beberapa merek yang terkait dengan Israel jelas mengalami penurunan. Sebagian konsumen Indonesia ingin beralih ke produk alternatif yang tidak terkait dengan negara yang di boikot. Akibatnya. beberapa pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan dan harus menyesuaikan strategi pemasarannya. Terkait fenomena yang ada, Arif Luqman Hakim, Guru Besar Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan, memboikot produk Israel merupakan tindakan yang menyiratkan penolakan terhadap produk yang secara langsung atau tidak langsung mendukung Israel.

Perubahan kesadaran masyarakat tentang penghapusan produk-produk juga berdampak pada masyarakat Indonesia yang sadar akan dunia, termasuk konflik Timur Tengah. kampanye boikot tersebut dan telah dilakukan bersama karena adanya edukasi yang terjadi di msyarakat sekitar sehingga memahami penyebab dan sebab terjadinya konflik tersebut. Proses ini membuka jalan untuk berempati mendapati kasih yang diberikan kepada penderitaan yang terjadi selama ini yang ada di Palestina dan berharap agar mereka mendapat hak yang seharusnya mereka terima. 

Gerakan boikot dilakuakn diberbagai wilayah dunia dilakukan secara terdukasi di dalam seminar,debat dan kajian yang dibuat untuk menampung kepedulian dan mengetahui pergerakan isu yang terjadi di dunia dan masyarakat. Dari banyak nya gerakan boikot, boikot juga ditandai dimulainya gerakan hak asai manusiaa sosial dan internasional. Gerakan ini terjadi karena MUI ( Majelis Ulama Indonesia) menyatakan bahwa haraam untuk membeli produk-produk yang mendukung Israel.

Tantangan bagi Pedagang Lokal, memboikot produk-produk Israel membawa tantangan tersendiri bagi bisnis lokal. beberapa perusahaan bersedia memperhatikan tuntutan masyarakat dan berhenti menujual. Walaupun, masih banyaknya pedagang yang mengeluh karena adanya gerakan boikot produk Israel. Dalam beberapa kasus, bisnis lokal kesulitan menetukan pilihan yang ada antara menjaga integritas di dalam nilai-nilai bisnisnya serta dapat memnuhi tuntutan konsumen atau masyarakat . Hal ini dapat menimbulkan dilema etika yang kompleks sehingga memerlukan refleksi mendalam terhadap posisi dan tanggung jawab perusahaan

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah berupaya melindungi karyawan cabang Israel di Indonesia dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Ida menjelaskan, gelombang boikot produk Israel yang ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.  Boikot tersebut tidak lepas dari pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza. " Saya kira dampak boikot penggunaan dan pembelian produk-produk pro-Israel merupakan tanda bahwa kita peduli terhadap saudara-saudara kita di palestina" kata Ida dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI, (Selasa 14/11/23)

sDukungan pemerintah, peran pemerintah dalam menyikapi boikot boikot pada produk Isarael di Indonesia sangatlah pentin. pososisi resmi pemerintah dpat memengaruhi sejauh mana dan sampai mana boikot mendapat dukungan luas ataupun sebaliknya. meskipun beberapa partai politik mendukung dan mengatur boikot, pemerintah juga harus memastikan bahwa kebijaknnya tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian negara. Dan hubungan diplomatik dengan negara lain " Tentunya kami sedang melakukan komunikasi intensif dengan Dirjen  Jamsos PHI Ibu putri dan teman-teman. perusahaan yang kebetulan terkait dengan negara Israel dan sekutunya. Dirjen terus mengkomunikasikan bahwa ungkapan terseebut tidak akan mengganggu dengan adanya kesempatan saudara-saudara kita bekerja di perusahaan kita," ujarnya, selasa (14/11/23) pada Seminar (Raker) Komisi IX DPR RI.

Di beberapa negara telah banyak memberlakukan boikot dengan memberikan sanksi. hal ini termasuk meninjau perjanjian perdagangan, impor dan juga bantuan diplomatik. oleh karena itu,  sikap pemerintah terhadap pemboikotan ini dapat memberikan arah dan membentuk opini masyarakat Indonesia mengenai hal yang ada. mengingat berbagi dampak dan responsi yang ada permaslahan dunia ini menimbulkan kompleksitas permasalahan global yang dapat menimbulkan gelombang perubahan di masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun