Mohon tunggu...
Haikal Rais
Haikal Rais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa I Penulis I Edukasi Politik dan sosial

Mahasiswa Ilmu Politik yang ingin berbagi isu terkait Politik dan pemerintahan untuk teman-teman sekalian terkhusus mahasiswa, karena merekalah Agent Of Changes (agen perubahan) untuk masa yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arah baru Indonesia

29 November 2024   10:17 Diperbarui: 29 November 2024   10:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Transisi energi. Indonesia menjadi negara terkotor di dunia karena menjadikan batu bara sebagai energi pokok. Disaat negara lain telah menggunakan bahan lain yang lebih baik sebagai energi, kita malah terus meningkatkan kualitas baru bara.

5. Produktifitas SDM. Kita dapat melihat hari ini kualitas masyarakat kita. Malas menjadi kecenderungan dan rajin menjadi stigma di masyarakat. Maka tak heran banyak yang ganggur, karena jawaban nya ini.

6. Gejola politik Indonesia. Tidak ada yang tahu apakah pak Prabowo Subianto dengan ma Gibran masih bersatu. Pada biasanya politikus Indonesia turun ke rakyat hanya pas kampanye, karena ada kepentingan. Seadainya terpilih bagaimana?

7. Kecenderungan SDM terhadap konser maupun hiburan belaka, tetapi apatis terhadap siklus sosial-politik dan sebagainya, tetapi yang uniknya disaat ada blundir yang dilakukan elit pemimpin, baru disitu kita mulai fokus dan konsentrasi secara gegap gempita. Lalu kemarin-kemarin kemana kita?.

Jadi mungkin itulah 7 tantangan yang diutarakan oleh sosok relaistis guru Gembul terhadap Indonesia. Maka 7 tantangan diatas tidak saja menjadi kewajibannya presiden dan wakilnya, tetapi tugas dan bahan evaluasi semua kita.

Mari sama-sama kita bekerja sama dan bekerja cerdas demi mewujudkan Indonesia emas 2045.

Emas pemikiran, emas tindakan dan emas pengabdian

Salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun