Mohon tunggu...
Haikal Rais
Haikal Rais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa I Penulis I Edukasi Politik dan sosial

Mahasiswa Ilmu Politik yang ingin berbagi isu terkait Politik dan pemerintahan untuk teman-teman sekalian terkhusus mahasiswa, karena merekalah Agent Of Changes (agen perubahan) untuk masa yang akan datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coblos: Kewajiban atau Tidak?

25 November 2024   22:45 Diperbarui: 25 November 2024   23:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenapa hal ini perlu dibahas, karena ada beberapa orang yang memutuskan tidak berpartisipasi pada saat pemilihan nanti (golput), dengan alasan “tidak ada yang layak”. Ini sebuah keprihatinan dan butuh penjelasan lebih mendalam, kenapa kelayakan menjadi alasan tidak mencoblos.

Hari ini jika bicara soal  kelayakan sejatinya tidak ada yang layak. Lalu bagaimana golput semua dan tidak ada pemimpin? Kan tidak etis dan relevan pola pikir seperti itu. Ingat calon pemimpin kita manusia, kesalahan dan kekurangan itu sudah menjadi fitrah yang telah tuhan tetapkan.

Terkait kewajiban atau tidak, jawaban nya wajib, kenapa? Karena satu suara kamu menjadi bukti bahwa kamu telah menunaikan kewajiban sebagai warga negara dan umat Islam sekaligus menolak kekosongan kepemimpinan. Ada satu perkataan dari seorang ulama terkemuka “60 tahun penguasa yang zalim lebih baik dibanding 1 malam tanpa pemimpin”. Kemudian ada satu hadist shahih yang memperkuat terakait pemimpin yang mahfumnya “Di akhirat nanti ada 7 golongan yang dapat naungan Allah dimana tidak ada satupun naungan saat itu melainkan naungannya, dan golongan yang pertama itu pemimpin yang adil.”

Poin dari hadist diatas menyimpulkan bahwa pemimpin memiliki kedudukan yanng sangat tinggi di dalam Islam jika dia menjalankan kepemimpinan nya sesuai dengan syariat. Sejatinya kita harus berterima kasih kepada mereka para paslon yang sudah mendaftarkan dirinya sebagai calon, karena mereka kita terlepas dari tuntutan pertanyaan tuhan kelak.

Tugas kita ikhtiar (ikut serta) terlepas siapa yang terpilih nantinya itu kuasa tuhan. Guru saya ust Muhammad Zaky pernah berkata seperti ini: “Jika semua baik maka pilih yang paling terbaik dan jika semua buruk maka pilih yang paling rendah tingkat keburukan nya"

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun