Dalam spiritualitas Islam, khususnya sufisme, Rajab merupakan salah satu bulan yang dianggap suci dan memiliki makna yang mendalam. Rajab dianggap sebagai bulan pembersihan jiwa dari dosa-dosa dan kesalahan. Rajab juga dianggap sebagai bulan pengampunan dosa-dosa. Para Sufi percaya bahwa Allah SWT lebih berkenan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya pada bulan ini. Rajab dipandang sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rajab berasal dari kata "rajaba" yang berarti "menghormati" atau "mengagungkan". Para Sufi melihatnya sebagai panggilan untuk menghormati dan mengagungkan Allah SWT. Rajab juga disebut "Syahrullah" atau "Bulan Allah", menunjukkan bahwa bulan ini memiliki keutamaan dan keistimewaan.
Untuk mengisi bulan Rajab, banyak sufi yang melakukan puasa pada bulan Rajab untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan hanya itu, para Sufi juga melakukan dzikir dan doa-doa khusus pada bulan Rajab untuk meningkatkan kesadaran spiritual, bahkan praktik meditasi dan kontemplasi juga dilakukan oleh sufi pada bulan Rajab untuk mendalami hubungan dengan Allah SWT.
Sumber
1. Kitab "Al-Qur'an dan Tafsirnya" oleh Imam Ibnu Kathir.
2. Kitab "Ihya' Ulumuddin" oleh Imam Al-Ghazali.
3. Kitab "Al-Fatharrabbani" oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.
4. Karya-karya sufi lainnya seperti Rumi, Ibn Arabi, dan Al-Hallaj.
Perlu diingat bahwa makna dan praktik spiritual pada bulan Rajab dapat berbeda-beda antara mazhab dan tradisi sufisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H