Mohon tunggu...
haikal fikri
haikal fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seniman

Bermusik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gak Dzikir, Gak Gaul

20 November 2024   18:40 Diperbarui: 20 November 2024   18:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dzikir di Kalangan Milenial: Menjaga Spiritualitas di Era Digital
Di era digital, dzikir tetap relevan bagi kalangan milenial sebagai sarana menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Meski banyak distraksi teknologi, generasi muda mulai menggunakan platform digital untuk belajar dzikir melalui aplikasi Islami, podcast, dan konten video.
Dzikir kini juga dimasukkan ke gaya hidup modern, menjadi bagian dari rutinitas untuk mengatasi stres dan mencari makna hidup. Dengan pendekatan kreatif, dzikir dapat terus menjadi kebiasaan positif yang selaras dengan kebutuhan spiritual milenial.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern dan paparan teknologi, dzikir mulai mendapat perhatian khusus di kalangan milenial. Aktivitas spiritual ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga cara untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan keseimbangan mental.
Media sosial turut mempopulerkan dzikir melalui konten inspiratif, ceramah pendek, dan aplikasi dzikir digital. Banyak generasi milenial yang memanfaatkan momen ini untuk refleksi diri, terutama dalam menghadapi tekanan hidup. Dengan kemasan yang relevan dan mudah diakses, Dzikir menjadi lebih dekat dengan generasi muda, membawa pesan bahwa spiritualitas tetap penting di era digital.
Kesimpulan
mengenai dzikir di kalangan milenial adalah bahwa praktik ini semakin diminati sebagai cara menemukan ketenangan batin dan mengelola tekanan hidup di era digital. Dengan dukungan teknologi seperti aplikasi dzikir dan konten motivasi di media sosial, dzikir menjadi lebih mudah diakses dan relevan. Generasi milenial mulai memandang dzikir tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai sarana refleksi diri yang membantu mereka menjaga keseimbangan spiritual di tengah kehidupan modern yang serba cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun