Mohon tunggu...
Haikal Farhan
Haikal Farhan Mohon Tunggu... Apoteker - TUKANG CUKUR

BOLEH CUKUR KALO MAU DICUKUR

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Berwirausaha Semasa Duduk di Bangku Kuliah

13 Februari 2022   11:20 Diperbarui: 13 Februari 2022   11:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pengalaman Dalam Berwirausaha semasa  duduk di bangku kuliah

Awalnya saya kurang tertarik untuk menjalankan sebuah usaha, dikarenakan kurangnya percaya diri yang kuat, keberanian untuk memulai, dan menjalankannya serta takut untuk menanggung resiko yang akan terjadi kebelakangnya. Namun, Semenjak menjadi mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia saya mulai termotivasi oleh mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai keberanian untuk berwirausaha dan itu semua tidak sedikit yang menjalankan. Saya salut terhadap mereka yang awalnya tidak mempunyai pelanggan sampai pada akhirnya banyak orang yang mengenalnya karna usahanya tersebut dan mempunyai pelanggan tetap.
Dari awal masuk sampai semester 5 saya tinggal di kontrakan. Di kontrakan ada beberapa mahasiswa tepatnya senior saya di senirupa yang mempunyai workshop kayu dan patung.

Di semester 2, saya mulai mempunyai pemikiran untuk ikut kerja bersama senior saya di bagian casting and recast statue. Karena senior saya sudah punya pelanggan tetap untuk mencari kerjaan bukan sesuatu yang sulit, saya tinggal mengerjakan project yang senior saya punya. Itu salah satu benefit yang saya dapatkan dari berkenalan dan bermain bersama senior / kakak tingkat di senirupa. Saya kerja di siang hari setelah dzuhur sampai jam 21.00. Hal itu berlanjut setiap hari apabila tidak ada tugas. Dari mulai proses modelling, membuat model patung yang akan dicetak, molding membuat cetakan dari silicon rubber, casting mencetak patung menggunakan resin, finishing mengamplas dan mendempul patung yang sudah dicetak, dan colouring mewarnai patung dan packing mengepak patung yang sudah kami buat itu sangatlah lelah, namun dari situ lah saya sadar bahwa menjalankan usaha itu tidak mudah dan butuh perjuangan untuk mencapai target yang diinginkan. Selang 1 tahun, saya berhenti bekerja di workshop patung senior saya, entahlah rasa malas mulai menggoda saya untuk tidak melanjutkan usaha tersebut, mungkin karena belum ada keinginan yang kuat dan sungguh-sungguh untuk berwirausaha akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja.


Di semester 6 sampe sekarang  saya mencoba kembali berwirausaha dengan kembali bekerja di workshop senior saya di bagian casting dan finishing TOYS dengan system bayaran perprojek. Sekarang workshop senior saya sudah menjadi vendornya MOT Museum Of Toys otomatis project pun menumpuk, jadi saya tidak perlu mencari projek-projekan lain. 

Untuk  kedepannya semoga saya bisa lebih kuat lagi mentalnya, lebih luas lagi pemikarannya, dan lebih konsisten jugadapat tumbuh dengan ilmu atau motivasi yang di dapat dari matakuliah ini dan dari orang-orang sukses lainnya di sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun