Mohon tunggu...
Haikal Darojad Putra Asmara
Haikal Darojad Putra Asmara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Konten Kreator yang membahas terkait photography dan videography

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sejarah Photography - Perjalanan Cahaya Abadi

3 Juli 2023   09:54 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:58 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejarah fotografi:
Perjalanan Cahaya Abadi
by Haikal Darojad

Fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Fotografi menunjukkan dunia kita dengan segala keindahannya melalui seni mengabadikan momen dengan cahaya. Tapi tahukah Anda bahwa fotografi tidak semudah kelihatannya? Kamera dan lensa seperti yang kita kenal sekarang memiliki sejarah panjang yang membentuk sejarah fotografi yang kaya dan menarik.

Sejarah fotografi dimulai pada abad ke-19 dengan ditemukannya prinsip-prinsip dasar fotografi. Pada tahun 1826, seorang penemu Prancis bernama Joseph Nicphore Nipce berhasil membuat foto tertua yang masih ada yang disebut "Pemandangan dari Jendela Le Gras". Proses pembuatan foto ini memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk menghasilkan gambar yang sangat buram dengan resolusi rendah.

Pada tahun 1839, seorang seniman dan penemu Prancis bernama Louis Daguerre mengembangkan proses fotografi yang lebih nyaman dan lebih cepat yang disebut daguerreotype. Cara ini menggunakan plat tembaga yang telah diolah dengan bahan kimia khusus untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jernih. Kesuksesan Daguerre menginspirasi kemajuan teknologi fotografi di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, insinyur Inggris William Henry Fox Talbot memperkenalkan metode fotografi lain yang dikenal sebagai jenis ikan. Calotype menggunakan kertas fotosensitif yang telah diolah dengan bahan kimia untuk menghasilkan negatif fotografi yang dapat direproduksi. Ini membuka jalan bagi reproduksi foto dan memperluas potensi kreatif fotografi.

Fotografi dipercepat pada abad ke-20 ketika Kodak memperkenalkan kamera saku pada tahun 1900. Kamera ini menjadi populer di kalangan masyarakat umum karena kemudahan penggunaan dan proses pengembangan yang lebih mudah. Fotografi bukan lagi monopoli para fotografer profesional, melainkan sudah menjadi hobi yang dinikmati banyak orang.

Pada dekade-dekade berikutnya, fotografi mengalami perubahan besar seiring dengan perkembangan teknologi. Pengenalan film berwarna, kamera digital, dan komputer mengubah cara kita melihat dan berinteraksi dengan fotografi. Proses registrasi yang dulu memakan waktu berjam-jam, kini menjadi proses instan yang langsung terlihat hasilnya.

Di era digital saat ini, fotografi telah mencapai puncaknya. Dengan adanya kamera smartphone, kita dapat mengambil foto kapanpun dan dimanapun serta membagikannya dengan mudah melalui media sosial. Kreativitas dalam mengedit dan mengedit foto juga meningkat dengan perangkat lunak pengedit foto tingkat lanjut

.

Sejarah fotografi telah mengubah cara kita melihat dunia. Dari gambar buram dan beresolusi rendah hingga gambar tajam dan berwarna yang dapat kita bagikan dengan mudah, fotografi telah memainkan peran penting dalam mengabadikan momen dan melestarikan warisan budaya kita. Kita tidak bisa membayangkan dunia tanpa fotografi, karena cahaya telah memberi kita kekuatan untuk menyimpan kenangan dan keindahan dalam perjalanan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun