Mohon tunggu...
Muhammad Haikal As Shidqi
Muhammad Haikal As Shidqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Step by step, Where There is a way there is a will

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kebijakan Pendidikan: Konsep Dasar untuk Mewujudkan Pembelajaran Berkualitas

3 Juni 2024   17:15 Diperbarui: 3 Juni 2024   17:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi Kebijakan Pendidikan: Konsep Dasar untuk Mewujudkan Pembelajaran Berkualitas

Oleh: Muhammad Haikal As-Shidqi

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam

Pada era globalisasi ini, perubahan yang cepat dalam dunia pendidikan sangat membutuhkan kebijakan yang cepat, tepat dan efektif. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, studi kebijakan pendidikan dianggap sebagai suatu kegiatan yang penting dan perlu dilakukan secara terus-menerus dalam menentukan arah kebijakan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Undang-undang yang berlaku di Indonesia, yaitu UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan pentingnya studi kebijakan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. (Republik Indonesia Undang-Undang RI, 2003).

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembangunan suatu bangsa. Kebijakan pendidikan yang efektif memainkan peran krusial dalam menentukan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Oleh karena itu, memahami dan mengembangkan konsep dasar kebijakan pendidikan adalah langkah awal yang penting untuk memastikan bahwa setiap individu mendapatkan kesempatan belajar yang berkualitas.  Setidaknya kurang lebih terdapat empat aspek penting yang harus diperhatikan dalam hal ini, yaitu:

Pertama, Aksesibilitas pendidikan mencakup pemerataan kesempatan bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis. Kebijakan pendidikan harus memastikan bahwa infrastruktur, tenaga pengajar, dan materi pembelajaran tersedia secara merata di seluruh wilayah. Kedua, Kualitas pendidikan diukur melalui berbagai indikator, seperti kurikulum yang relevan, kompetensi guru, metode pembelajaran yang inovatif, dan fasilitas pendidikan yang memadai. Kebijakan pendidikan harus fokus pada peningkatan standar ini untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang mampu mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Ketiga, Inklusivitas Kebijakan pendidikan yang inklusif mengakui dan menghargai keberagaman dalam masyarakat. Ini mencakup penyediaan pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta memastikan bahwa kebijakan dan praktik pendidikan tidak mendiskriminasi berdasarkan gender, etnis, atau agama. Dan terakhir, Kebijakan pendidikan harus dirancang untuk mencapai hasil yang optimal dengan penggunaan sumber daya yang efisien. Ini termasuk pengelolaan anggaran pendidikan yang transparan dan akuntabel, serta penerapan strategi manajemen yang efektif dalam penyelenggaraan pendidikan.

Tentunya dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, seorang manager harus memiliki strategi yang relavan. Seperti, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, kurikulum harus dirancang untuk mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan kebutuhan zaman. Ini mencakup penguasaan ilmu pengetahuan dasar, keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis dan kreatif, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial.

Kemudian Peningkatan Profesionalisme Guru, dimana guru merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan. Kebijakan pendidikan harus fokus pada pengembangan profesionalisme guru melalui pelatihan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan, dan pemberian insentif bagi guru berprestasi. Selain itu, penerapan sistem evaluasi kinerja yang adil dan transparan dapat mendorong peningkatan kualitas pengajaran.

Selain itu juga Teknologi, dimana tekhnologi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kebijakan pendidikan harus mendukung integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan perangkat digital, platform e-learning, dan sumber daya online. Selain itu, pelatihan bagi guru dalam memanfaatkan teknologi secara efektif juga sangat penting. Dan Sistem penjaminan mutu pendidikan harus dibangun untuk memastikan bahwa setiap lembaga pendidikan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Ini mencakup akreditasi sekolah, evaluasi berkala, serta pengawasan dan pembinaan dari pihak berwenang. Penjaminan mutu juga harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam hal ini tentu Partisipasi orang tua dan komunitas dalam pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kebijakan pendidikan harus mendorong kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat melalui program-program yang melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah dan pengambilan keputusan terkait pendidikan. Dan terakhir ialah dengan Infrastruktur pendidikan yang memadai adalah prasyarat untuk pembelajaran yang efektif. Kebijakan pendidikan harus memastikan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas olahraga. Selain itu, penyediaan akses terhadap bahan ajar yang berkualitas juga sangat penting.

Dengan memahami hal tersebut, maka kebijakan pendidikan yang efektif adalah kunci untuk mewujudkan pembelajaran berkualitas. Dengan fokus pada aksesibilitas, kualitas, inklusivitas, efisiensi, dan efektivitas, serta menerapkan strategi seperti pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, peningkatan profesionalisme guru, integrasi teknologi, penguatan sistem penjaminan mutu, pemberdayaan komunitas, dan pengembangan infrastruktur pendidikan, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara optimal. Kebijakan pendidikan yang baik tidak hanya berkontribusi pada kemajuan individu, tetapi juga pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun