Mohon tunggu...
Muhammad Haikal Abdau
Muhammad Haikal Abdau Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa S1 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengelola Reputasi dan Kemajuan Karir Freelancer di Platform Kerja Digital

16 September 2024   23:20 Diperbarui: 16 September 2024   23:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar (Sumber: Freepik.com)

Mengelola Reputasi dan Kemajuan Karir Freelancer di Platform Kerja Digital

Perkembangan teknologi digital telah membuka peluang baru dalam dunia kerja, terutama bagi para freelancer yang menawarkan jasa di platform tenaga kerja digital. Fenomena ini semakin berkembang pasca pandemi COVID-19, di mana ketidakpastian ekonomi dan kebutuhan akan fleksibilitas kerja semakin menonjol. Data dari Upwork menunjukkan bahwa pada tahun 2020, sekitar 36% dari angkatan kerja Amerika Serikat, yaitu sekitar 59 juta orang, bekerja sebagai freelancer (Upwork, 2020). Lonjakan ini mencerminkan bagaimana platform tenaga kerja digital seperti Upwork dan Fiverr telah menjadi pilihan utama bagi pekerja lepas, terutama di bidang teknologi informasi (TI). Artikel yang ditulis oleh Lisa Gussek dan Manuel Wiesche berjudul "Understanding the Careers of Freelancers on Digital Labor Platforms: The Case of IT Work" menyoroti dinamika karir freelancer di platform ini, terutama di sektor TI, yang melibatkan pekerjaan seperti pengembangan perangkat lunak, desain situs web, dan pengujian sistem.


Meskipun platform tenaga kerja digital menawarkan kesempatan global bagi freelancer, ada sejumlah tantangan yang unik dan memerlukan perhatian. Tantangan ini termasuk volatilitas pasar, kompetisi global yang ketat, dan manajemen berbasis algoritma yang mengendalikan reputasi serta distribusi proyek. Dalam hal ini, karir di platform digital sangat berbeda dengan karir tradisional yang linier di perusahaan. Freelancer diharuskan mengelola karir mereka secara mandiri, termasuk dalam hal pengembangan keterampilan, pencarian klien, dan strategi pemasaran. Artikel Gussek dan Wiesche memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana freelancer dapat menavigasi tantangan ini dan mencapai kesuksesan jangka panjang di dunia kerja digital yang sangat dinamis. Sebagai pengamat sistem informasi, menarik untuk mengkaji lebih lanjut implikasi dari perubahan ini terhadap struktur pekerjaan modern dan peran platform digital dalam membentuk masa depan karir freelancer.


***


Platform tenaga kerja digital seperti Upwork dan Fiverr telah menjadi ekosistem yang kompleks bagi para freelancer, terutama di bidang teknologi informasi. Dalam artikelnya, Gussek dan Wiesche menjelaskan bahwa karir freelancer di platform ini tidak bersifat linier. Mereka sering kali bergerak maju mundur dalam berbagai fase karir yang berbeda, seperti beginner, slave, establisher, dan celebrity. Fase ini menunjukkan dinamika karir yang sangat bergantung pada sistem reputasi platform, di mana penilaian berbasis algoritma menjadi faktor utama yang menentukan apakah seorang freelancer mendapatkan proyek atau tidak. Algoritma ini mengendalikan distribusi pekerjaan dan kerap kali membuat karir seorang freelancer naik-turun tergantung pada ulasan yang diberikan oleh klien.


Sistem ini menghadirkan tantangan besar bagi freelancer baru. Mereka sering kali harus berjuang keras untuk memenangkan proyek pertama mereka, bahkan dengan tawaran yang sangat rendah. Gussek dan Wiesche mengungkapkan bahwa banyak freelancer yang berada di tahap awal, sering kali menerima pekerjaan tanpa memikirkan pendapatan demi membangun portofolio dan mendapatkan ulasan pertama. Di Amerika Serikat, pada tahun 2020, sekitar 36% pekerja freelance melaporkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan klien baru, terutama karena reputasi yang belum terbangun (Upwork, 2020). Jumlah ini menggambarkan betapa pentingnya ulasan dan reputasi di platform seperti Upwork dan Fiverr.


Salah satu temuan penting dalam artikel ini adalah bagaimana algoritma dan platform bisa menciptakan lock-in effect, di mana freelancer yang sudah sukses dan memiliki reputasi tinggi cenderung lebih mudah mendapatkan pekerjaan baru. Sebaliknya, mereka yang berada di awal karir akan terjebak dalam kesulitan untuk keluar dari persaingan ketat dengan ribuan freelancer lainnya. Pada tahun 2021, platform Upwork melaporkan bahwa jumlah freelancer di bidang teknologi informasi terus meningkat, dengan permintaan untuk proyek-proyek TI seperti pengembangan perangkat lunak dan desain web melonjak hingga 25% dari tahun sebelumnya (Upwork, 2021). Namun, kesempatan ini tidak tersebar merata, karena freelancer dengan reputasi yang lebih tinggi cenderung lebih diuntungkan dalam algoritma penugasan proyek.


Lebih jauh lagi, freelancer yang sukses di platform ini sering kali harus menyesuaikan keterampilan mereka dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. Dalam sektor TI, perkembangan teknologi yang cepat memaksa freelancer untuk terus memperbarui keahlian mereka. Ini menjadi tantangan bagi banyak freelancer, terutama mereka yang bekerja secara mandiri tanpa dukungan pelatihan dari organisasi. Gussek dan Wiesche juga menunjukkan bahwa ketergantungan pada satu platform dapat menjadi risiko. Jika seorang freelancer dikeluarkan dari platform, misalnya karena melanggar aturan atau mendapat ulasan buruk, mereka harus memulai karir dari nol di platform lain, tanpa membawa reputasi yang sudah dibangun.


***


Dalam ekosistem platform tenaga kerja digital, karir freelancer tidak hanya dinamis, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti algoritma dan reputasi. Artikel Gussek dan Wiesche menyoroti betapa sulitnya bagi freelancer untuk menavigasi karir di platform ini, terutama di bidang teknologi informasi. Meskipun platform ini menawarkan peluang yang signifikan, terutama dalam hal fleksibilitas dan akses pasar global, sistem algoritma yang digunakan oleh platform sering kali menciptakan kesenjangan antara freelancer baru dan mereka yang sudah memiliki reputasi tinggi. Freelancer yang sukses dapat menikmati arus proyek yang stabil, sementara freelancer baru harus berjuang keras untuk mendapatkan ulasan pertama mereka.


Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para pengelola platform tenaga kerja digital untuk lebih mendukung freelancer, terutama yang berada di fase awal karir mereka. Selain itu, freelancer sendiri juga diharapkan dapat lebih strategis dalam mengelola karir mereka dengan cara meningkatkan keterampilan, membangun jaringan, dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Pada akhirnya, dengan mengurangi ketergantungan pada satu platform dan memperluas keahlian, freelancer dapat meningkatkan peluang kesuksesan mereka dalam jangka panjang di dunia kerja digital yang semakin kompetitif.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun