Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perayaan Paskah 2013 di Depan Istana dan Surat dari Amerika

31 Maret 2013   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="155" caption="Foto: Kris"][/caption] Hari ini, 31 Maret 2013, jam 13.00-15.00, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali menggelar kebaktian bagimu negeri di depan Istana. Kebaktian hari ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan Minggu Paskah. Hari Minggu Paskah adalah hari kebangkitan Yesus dari kematian setelah divonis mati oleh Mahkamah Agama Yahudi lalu disalibkan pada hari Jumat siang, Jam 12.00-15.00 oleh tentara Romawi. Kebaktian Paskah benar-benar asyk karena para hadirin menulis surat kepada presiden Republik Indonesia, SBY di kertas origami yang lalu digunakan untuk menghias telur paskah raksasa. Walaupun kalimat dan gaya bahasanya aneka macam namun isi surat-surat tersebut berkisar pada: Mengingatkan SBY bahwa dia BELUM memenuhi JANJINYA kepada ketua PGI untuk menyelesaikan KASUS GKI Yasmin bila menterinya TIDAK mampu menyelesaikannya. Mengingatkan SBY bahwa Bogor dan Bekasi adalah WILAYAH Indonesia itu sebabnya Walikota Bogor dan Bupati Bekasi HARUS MENAATI Putusan MA RI. Mengingatkan presiden bahwa lembaga-lembaga tinggi negara yaitu,  Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI), Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK-RI) SUDAH menyatakan bahwa tindakan Walikota Bogor mencabut IMB gereja Yasmin melanggar KONSTITUSI dan HUKUM NKRI itu sebabnya sebagai ATASANNYA Presiden Republik Indonesia HARUS BERTINDAK. Mengingatkan presiden bahwa TINDAKANNYA membiarkan Walikota Bogor Maladministrasi dan mengabaikan rekomendasi Ombudsman RI adalah tindakan MALADMINISTRAI berupa pelanggaran hukum dan mengabaikan kewajiban hukum serta MELECAHKAN kedaulatan lembaga Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Mengingatkan Presiden agar menegakkan hukum dan HAM serta TOLERANSI beragama di Indonesia. Mengingatkan Presiden bahwa masa jabatannya akan segera berakhir tahun 2014 yang akan datang. Sebaiknya menindak Walikota Bogor dan Bupati Bekasi agar sejarah tidak mencatat bahwa SBY adalah presiden RI yang TAKUT menegakkan Hukum. TAKUT kepada Walikota Bogor dan bupati Bekasi. Presiden yang nggak BECUS menegakkan ham dan hukum serta toleransi beragama di Indonesia Mengucapkan selamat Paskah! Mengucapkan selamat atas terpilihnya SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia dan doa semoga dia lebih SUKSES sebagai ketua partai setelah nggak BECUS menjadi presiden RI karena tidak MAU menegakkan Hukum dan Ham serta Toleransi beragama. Banyak juga surat dari anak-anak yang mengucapkan paskah kepada presiden SBY dan MINTA TOLONG agar SBY MEMBANTU mengembalikan gererja mereka yang disegel. Juga ada banyak surat dari pejabat-pejabat PGI, LSM Kristen, Lembaga Kristen, Romo-romo Katolik, dan lain-lain yang isinya menyemangati presiden untuk AKTIF menegakkan hukum dan HAM serta Toleransi beragama di Indonesia yang orangnya tidak hadir dalam kebaktian. Kebaktian Paskah di depan istana benar-benar istimewa karena dihadiri oleh belasan pendeta lelaki maupun perempuan, baik dari GKI maupun HKBP juga dari sinode-sinode lainnya bahkan dari United Church USA. Kehadiran pendeta-pendeta tersebut mudah dikenali karena mereka tampil dengan toga pendetanya. Banyak wartawan yang meliput bahkan salah satunya wartawan televisi Jerman. Kebaktian di depan istana memang berbeda dengan kebaktian di gereja, di rumah, di rumah duka, di padang bahkan di kuburan. Matahari siang bersinar garang. Anggota jemaat, sebagian duduk sila beralas kain, sebagian duduk di bangku plastik, yang lainnya duduk di trotoar taman dan yang lainnya berdiri. Ada yang memakai topi, ada yang memakai payung dan kebanyakan membiarkan dirinya terpanggang matahari garang. [caption id="" align="aligncenter" width="606" caption="Foto: liputan6.com"][/caption] Kebaktian Paskah hari ini ramai sekali. Jauh lebih ramai dari kebaktian-kebaktian sebelumnya. Banyak sekali teman-teman baru yang baru pertama kali aku lihat ikut hadir, baik dari GKI maupun HKBP juga gereja-gereja lain bahkan lintas iman. Ada yang khusus datang memberi dukungan kepada pdt. Palti Hatoguan Panjaitan yang dikriminalisasi oleh  polisi. Namun kebanyakan yang saya tanya, menyatakan mereka hadir untuk ikut berjuang agar tidak terjadi perang saudara di Indonesia atas nama agama. Beberapa orang menyatakan dirinya benar-benar kuatir setelah menonton berita penyegelan gereja Katolik di Tambora dan penutupan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gembrong oleh Camat Pondok Gede, Khairul Anwar dengan alasan tidak ada IMB. Pendirian rumah ibadah di Indonesia memang bermasalah. Meskipun banyak yang menuduh itu perilaku umat Islam namun faktanya tidak demikian. Saya sudah melihatnya di berbagai daerah dengan mata kepala sendiri bahwa itu adalah PERILAKU orang-orang Indonesia yang menjadi SOMBONG karena jumlahnya banyak dan pikirannya picik serta hatinya sempit, BUKAN perilaku umat agama tertentu. Kenapa demikian? Apa buktinya? Buktinya adalah di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas beragama Kristen pendirian mesjid dan rumah ibadah agama lain bukan hanya di hambat namun yang sudah berdiri pun di tentang. Di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, pendirian mesjid dan rumah ibadah agama lain juga mengalami hal yang sama. Di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Katolik juga sama. Handai taulanku sekalian. Apa itu IMAN? Iman adalah perasaan NYAMAN meyakini sesuatu. Ketika Kesebelasan Indonesia akan berhadapan dengan Arab Saudi, ujug-ujug anda MERASA nyaman meyakini kesebelasan Indonesia PASTI menang. Meskipun dijelaskan bahwa kesebelassan Indonesia mustahil memang karena tingkat permainannya minimal satu tingkat di bawah kesebelasan Arab Saudi namun PERASAAN nyaman MEYAKINI Indonesia PASTI menang lawan Arab Saudi sama sekali TIDAK goyah apalagi HILANG apalagi BERBALIK.  Meskipun pertandingan belum dimulai namun anda seolah-olah SUDAH mendapat BUKTI bahwa kesebelasan Indonesia SUDAH menang lawan Arab Saudi. Aneh bin ajaib! Meskipun kesebelasan Indonesia kalah melawan Arab Saudi namun perasaan NYAMAN MEYAKINI Indonesia PASTI menang lawan Arab Saudi sama sekali TIDAK goyah apalagi HILANG apalagi BERBALIK. Meskipun SUDAH kalah namun anda YAKIN bahwa kesebelasan Indonesia SEHARUSNYA menang lawan Arab Saudi. Kerabatku sekalian, perasaan demikianlah yang disebut IMAN. Anda memeluk agama Islam atau Kristen atau Buddha atau Khonghucu atau Hindu dan lain-lainnya bukan karena INGIN namun karena IMAN alias ujug-ujug MERASA nyaman MEMELUK agama tersebut dan MEYAKINI ajarannya BAIK dan BENAR. Itu sebabnya meskipun DIPAKSA namun anda KEKEH JUMEKEH memeluk agama anda. Meksipun pengetahuan agama anda CEKAK dan kalah DEBAT habis-habisan sehingga ajaran agama anda dan nabi agama anda bahkan Allah anda diejek namun anda TETAP merasa NYAMAN untuk MEMELUK agama anda dan MEYAKINI ajarannya BAIK dan BENAR. Kenapa TIDAK suka handai taulan memeluk agama lain? Karena CEMBURU!  Cemburu? Benar! CEMBURU! Cemburu karena handai taulan TIDAK memeluk agama kita. Aneh bin ajaib! Namun perasaan demikian adalah FAKTA. Itulah yang disebut CEMBURU agama. Kenapa bisa cemburu? Karena menganggap agama adalah DIRI sendiri. Itu sebabnya MENOLAK agama SAYA sama dengan MENOLAK diri SAYA! Mengejek ajaran agama saya sama dengan mengejek diri saya. Kerabatku sekalian, agama itu ibarat anak-anak MELUKIS orang tuanya. Lukisannya tidak sama meskipun mereka menghadapi SOSOK yang SAMA. Agama itu ibarat anak-anak bercerita tentang orang tuanya. Ceritanya berbeda-beda meskipun anda mengucapkan kata dan kalimat yang sama kepada mereka. Kenapa perbedaaan terjadi? Karena mereka punya AKAL BUDI dan BAKAT yang berbeda-beda. Saya tidak bisa melukis itu sebabnya kalau melukis manusia saya hanya gunakan lingkaran kecil, lingkaran besar dan garis, garis, lengkung yang kecil dan lengkung yang besar. Meskipun orang lain yang mengenal kedua orang tua saya dan adik-adik saya sama sekali tidak bisa mengenali mana lukisan mama dan mana papa dan mana si anu dan si polan, namun saya benar-benar mengenalinya. Dan saya berani bertahan sampai mati bahwa yang saya lukis itu memang anggota keluarga saya dan saya melukis mereka dengan benar. AGAMA! Semua agama mengajarkan untuk MEMULIAKAN yang MAHAMULA, yang MAHATINGGI, yang MAHAKUASA, yang MAHAKASIH, yang MAHATAHU, yang MAHABIJAKSANA. Ada agama yang mengajarkan untuk MEMULIAKAN dengan MENYEMBAH (misal: Islam) ada yang dengan MEMUJI (misal: Kristen; Katolik). Pada hakekatnya semua tata ibadah agama BERGUNA untuk MEMULIAKAN. Tata ibadah dan KIBLATNYA berbeda-beda namun yang DIMuLiAKAN adalah SAMA meskipun namanya BERBEDA-BEDA. Siapakah Dia? Dia adalah ADA yang ADA karena diri-Nya ADA dan DARINYA segala ada, ada. Sebelum kebaktian di mulai, pdt. Stephen Suleeman dari Tim Enam memimpin para pendeta dan tua-tua GKI Yasmin serta tua-tua HKBP Filadelfia berdoa. Tim Enam adalah Enam orang pendeta senior GKI yang dipilih oleh rapat BPMS (Badan Pekerja Majelis Sinode) GKI dengan pendeta-pendeta GKI Jabodetabek tanggal 31 Januari 2013 di universitas Ukrida dan diutus untuk MENDAMPINGI dan mendukung  anggota GKI Yasmin. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Palti Hatoguan Panjaitan dari HKBP Filadelfia sedangkan ajaran Alkitab dikotbahkan oleh Pdt. Samuel Adipradana dari GKI Taman Cibunut Bandung yang saat ini tinggal di Magelang dan menjabat Sekretaris Umum BPMS Wilayah Jateng. Selain menyanyikan sebuah lagu pendeta Max dari Amerika juga menyampaikan sebuah surat yang luar biasa dari komunitas lintas iman Amerika Serikat. Inilah suratnya, Dear Yasmin church Members, We wish to extend our sincerely greeting to your community as you struggle to express your heartfelt religous faith on your holy day of Easter. We, as diverse faith leaders in the united States stand in solidarity with your community as you strive to express your religious beliefs in freedom and without fear of persecution. We were deeply sadden to learn of the harassment that your community  faces in Indonesia, a religiously diverse and vibrant country that faces many challenges in protecting the human right of all citizens, including the right to freedom of religious expression among people of minority faith traditions. We stand together against the desecration of all holy places. We wish you a beautiful Easter and stand with you in admiration of your strength anda ongoing struggle. Anggota jemaat GKI Yasmin Yang terhormat, Salam tulus dari kami untuk anda sekalian yang sedang merayakan Paskah. Kami adalah para pemimpin berbagai agama di Amerika Serikat yang menyatakan solidaritas bagi anda sekalian untuk kebebasan beragama dan beribadah tanpa perasaan takut dianiaya. Kami sedih sekali ketika mempelajari kisah tentang anda sekalian yang menghadapi pelecehan di Indonesia, sebuah negara dengan berbagai agama yang seharusnya kekeh jumekeh menghadapi berbagai tantangan untuk melindungi hak asasi semua warga negaranya termasuk kebebasan beragama dan beribadah bagi kalangan minoritas. Kami berdiri bersama anda untuk menentang semua penodaan rumah-rumah ibadah. Semoga hari Paskah anda indah. Kami berdiri bersama anda dengan penuh rasa hormat atas ketabahan anda berjuang terus tanpa kenal lelah. Sincerely,

  1. Imam Yahya Hendi – President clergy Beyond Border; Muslim Chaplain, goergoetown university (Washington DC)
  2. Dr. Sayyid Syeed – National Director, Office of Interfaith and Community Affair, Islamic Society of Nort America (Washington DC)
  3. Imam Shamsi Ali – Indonesian Mission to the U.N.; Imam of Jamaica Muslim center (NY)
  4. Rev. Dr. Gilbert Velez, Senior Pastor, Iglesia Christiana Misericordia, Loredo, Tx); Chairman, National Hispanic Christian Leadership Conference.
  5. Rev. Dr. Carrol Baltimor, Sr. President Progressive National Baptist Convention (Washington DC)
  6. Rev. Choe Breyer, Executive Director, The Interfaith Center of New York (NY, NY)
  7. Rev. Karen Georgia Thompson, Minister for Ecumenical and Interfaith Relations, United Church of Christ (Cleveland)
  8. Rabbi Julie Schonfeld – Executive Vice President, Rabbinical Assembly (Consservative), (NY, NY)
  9. Rabbi Peer Knobel – Rabbi Emeritus, Beth Emet Free Synagogue, (Evanston, IL); Past President, Central Conference of Amer. Rabbis (Reform)
  10. Rabbi Stephen Gutow – President, Jewish Council for Public Affair [Reconst], (NY, NY)
  11. Rabbi Asher Lopatin, Anshe Sholom B’nai Israel Congregration, Chicago, IL; (Orthodox)
  12. Rabbi Sid Scharz, Senior Fellow, Clal: National Jewish Center for Lerning and Leadership (Recons) (Washington DC)

Satu hal yang membuat saya galau isi surat tersebut di atas adalah. Ketika orang-orang ASING begitu peduli dengan penegakkan hukum dan HAM serta toleransi beragama dan beribadah di Indonesia, kenapa kita, orang-orang Indonesia justru tidak PEDULI? Orang-orang asing itu tidak untung apa pun bila warga negara Indonesia hidup RUKUN. Mereka juga tidak rugi apa pun andai kata bangsa Indonesia saling membunuh demi agama. Kitalah yang untung dan kitalah yang buntung. Itu sebabnya kita harus PEDULI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun