Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Untuk Menjajah Namun Menjadi Rakyatnya

18 Agustus 2015   14:39 Diperbarui: 18 Agustus 2015   14:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Handai taulanku orang Tionghoa Indonesia sekalian, nenek moyang kita datang ke negeri ini bukan untuk jalan-jalan namun menetap. Itu sebabnya sekali menginjak negeri ini tidak kambali lagi ke kampungnya. Mereka tidak datang untuk belanja namun mencari kehidupan yang lebih baik. Begitu mendarat mereka segera bekerja. Begitu uang didapat mereka segera membangun rumah. Ketika uangnya cukup mereka pun membeli tanah.

Kerabatku orang Tionghoa Indonesia sekalian, para pendahulu kita datang ke negeri ini bukan untuk menjajah namun menjadi rakyatnya. Bukan mengeruk segala kebaikan negeri ini untuk dibawa pulang ke kampungnya namun membangun negeri ini sebagai kampung halamannya. Itu sebabnya semua uang yang mereka kirim ke Tiongkok hanya untuk menolong handai taulan yang kekurangan bukan keuntungan dagang apalagi pampasan perang yang dibawa pulang. Makanya, meskipun banyak uang yang dikirim namun mereka tak pernah pulang.

Hai kerabatku sekalian, ketahuilah bahwa sejak purbakala orang Tionghoa bukan benalu yang hanya menyerap semua kebaikan negeri ini tanpa sumbangsih sama sekali. Sejarah mencatat bahwa orang Tionghoa tidak kekurangan andil dalam perjuangan Indonesia merdeka. Bahkan orang Tionghoa diakui sebagai yang paling rajin membangun negeri ini di alam kemerdekaan.

"Lahir di Indonesia, besar di Indonesia menjadi Putra-putri Indonesia" adalah semboyan yang dikumandangkan oleh Kwee Hing Tjiat melalui Harian MATAHARI Semarang tahun 1933.

Tionghoa Hweekwan (zhonghua huiquan 中華 會館) adalah LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) pertama yang didirikan oleh orang non Belanda di Hindia Belanda dengan tujuan untuk membangkitkan semangat kebangsaan Tionghoa dan melawan penindasan kolonial Belanda.

Mungkinkah Tionghoa Hweekwan yang menginspirasi anak-anak muda Jawa mendirikan Boedi Oetaomo pada 20 Mei 1908? Saya tidak tahu.

Namun pata tahun 1904, Raden Muhamad Umar, seorang Kyai di Kendal menulis surat kepada Tionghoa Hweekwan Batavia untuk meminta keterangan tentang kegiatan-kegiatan mereka. Pada tahun 1919, Radja Sabarudin presiden Boedi Oetaomo minta izin untuk menghadiri rapat-rapat Tionghoa Hweekwan untuk mempelajari metode dan teknik organisasi mereka.

Untuk mencapai tujuan pendiriannya, Tionghoa Hweekwan yang didirikan pada 17 Maret 1900 mendobrak dominasi dan diskriminasi Belanda di sektor pendidikan dengan mendirikan sekolah Tionghoa Haktong (zhonghua xue tang 中華 學堂) dengan bahasa pengantar mandarin pada 17 Maret 1901. Sekolah ini merupakan sekolah swasta modern pertama di Hindia Belanda.

Pada 2 September 1901 Tionghoa Hweekwan mendirikan sekolah Tionghoa Haktong dengan bahasa pengantar Inggris. Pada tahun 1904 Tionghoa Haktong bahasa Mandarin dan Inggris digabungkan menjadi satu.  

Melalui sekolah Tionghoa Haktong orang Tionghoa menolak dominasi kolonial Belanda yang mengharuskan bahasa Belanda menjadi satu-satunya bahasa pengantar di sekolah dan Pemerintah Hindia Belanda yang berhak menentukan siapa saja yang boleh sekolah.

Kongzi berkata, “Youjiao wulei 有教無類, ada pendidikan tidak ada diskriminasi. Lunyu 15:39 - Weilinggong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun