Mohon tunggu...
Haidir Ali
Haidir Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Designing dream Turning into reality

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pembunuhan Warga Israel oleh Warga Palestina

14 Desember 2024   18:52 Diperbarui: 14 Desember 2024   18:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita ini dikutip dari Al-Arabiya.net berdasarkan terjemahan sumber media lokal, situs web Ynet berbahasa Inggris. Dikatakatan bahwa dua pengacara Israel mengajukan dakwaan kepada kejaksaan di Tel Aviv, pada hari minggu, terhadap dua warga Palestina dari Hebron yaitu Ahmad Abdul Fatah Al-Haymuni (25) dan Muhammad Rasyid Musk (21) atas tindakan mereka dalam serangan mematikan oktober lalu, mereka menargetkan orang-orang di area stasiun kereta api Biafa lalu melakukan pembunuhan terhadap 3 pria, 4 wanita, dan melukai 16 lainnya. Al-Haymuni pun terluka parah sebelum akhirnya ditangkap, sedangkan Musk ditembak mati oleh seseorang di tempat kejadian. Dakwaan menyatakan bahwa Haymuni menikam penumpang dan orang-orang yang lewat menggunakan pisau, sementara Musk terus menembakkan apa saja dengan senapan M-16 selama operasi, ternyata kejadian ini bertepatan dengan serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran terhadap Israel hari itu. Menurut apa yang diterjemahkan "Al-Arabiya.net" berdasarkan sumber media lokal yaitu situs web Ynet berbahasa Inggris, dakwaan itu mendakwa Haymuni dengan 7 tuduhan pembunuhan berencana, 12 tuduhan percobaan pembunhan, masuk ke Israel dengan ilegal, dan mengangkut senjata untuk tujuan teroris, semuanya ini dilakukan mungkin sebagai pembalasan atas apa yang terjadi di Gaza. Dakwaan juga mengonfirmasi bahwa ada dua warga Palestina lainnya yang awalnya ingin ikut berpartisipasi bersama Haymuni dan Musk dalam peristiwa tersebut, yaitu Abd Al-Rahim Afif Jawdat Haymuni dan Ahmad Rafiq Muhammad Haymuni, mereka membuat awal rencana mereka yaitu melakukan serangan yang akan membunuh sejumlah besar orang di tempat yang ramai seperti lapangan sepak bola dan mereka setuju untuk pergi ke Tel Aviv dengan senjata apinya masing-masing. 

Beberapa hari sebelum serangan, mereka berniat untuk membeli senapan M-16 buatan Amerika, mereka saling membantu secara finansial untuk mendapatkannya. Pada 30 September, sehari sebelum serangan, Musk membelinya secara anonim dan ketika Afif dan Rafiq ditawari untuk berpartisipasi dalam serangan tetapi hanya dengan pisau, mereka menolak dan menyatakan bahwa mereka akan berpartisipasi segera setelah mereka memiliki senjata api. Pada akhirnya, satu-satunya yang setuju untuk bergabung dengan Musk dengan menggunakan pisau adalah Haymuni, mereka berdua mulai melancarkan aksinya dengan tas yang berisikan magasin dan senjata. Ketika mereka tiba di dekat lapangan sepak bola, mereka meminta sopir taksi untuk membawanya kesana jika ada pertandingan sepak bola malam itu, namun sopir menjawab bahwa pertandingan ditiadakan karena perang dan serangan rudal Iran yang diperkirakan malam itu. Mereka pun menunggu beberapa saat di parkiran dan Haymuni menulis wasiat melalui ponsel kepada keluarganya dengan asumsi dia akan mati dalam serangan itu. Dari tempat parkir, keduanya pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan shalat sambil menyiapkan senjata mereka di tempat wudhu, lalu Musk berdiri di pintu depan masjid dan berteriak dengan meminta mereka yang beribadah untuk tidak meninggalkan tempat atau mereka akan rugi. Ketika pukul tujuh malam, keduanya melihat kedatangan kereta api, mereka berlari ke arahnya, Musk dengan senjatanya dan Haymuni dengan pisaunya. Kereta pun berhenti, Musk mulai menembak puuhan orang yang turun dan masuk ke gerbong, semetara Haymuni menikam beberapa penumpang pada saat yang sama, Haymuni memperhatikan seseorang yang mengendarai sepeda listrik dan bertanya apakah dia orang Yahudi atau Arab. Ia tidak menaggapi dan Haymuni pun menikam punggung dan pinggangnya tetapi berhasil melarikan diri. Kemudian salah satu orang tidak dikenal bersenjata memperhatikan dan membunuh dua orang Palestina itu.

Sekali lagi, informasi dalam berita ini dikutip dan diterjemahkan dari Al-Arabiya.net, berdasarkan laporan dari situs web Ynet berbahasa Inggris. Jika meneliti lebih lanjut di situs Ynet, terdapat banyak laporan lain mengenai konflik dan kejadian yang melibatkan warga Palestina dan warga Israel, termasuk berbagai tindakan kekerasan yang terjadi di kedua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun