Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang belum bisa diselesaikan oleh Indonesia sampai saat ini. Menurut salah satu media menyebutkan bahwa Indonesia telah memasuki fase puncak kedua dengan kasus covid-19 yang lebih tinggi dan melonjak dengan cepat dari puncak pertama. Kurangnya disiplin masyarakat terhadap kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan bisa menjadi penyebab dari melonjaknya kasus COVID-19 kembali, berdasarkan kominfo.go.id hal ini bisa dipicu adanya disinfodemi dimana banyak informasi yang disebar namun dibarengi juga dengan banyaknya informasi hoaks, terhitung telah ditemukan sebanyak 1.028 isu hoaks terkait informasi pandemi hingga Agustus 2020.
Masuknya Indonesia dalam fase puncak kedua menjadikan pemerintah harus melaksanakan kembali PPKM yang pastinya akan berdampak pada berbagai sektor, baik sektor yang baru bangkit maupun yang belum bangkit setelah terdampak dari kebijakan pemerintah di awal pandemi hingga sekarang.Â
Salah satu sektor yang terdampak adalah ekonomi dimana banyak masyarakat yang kehilangan perkejaan baik karena pemutusan hubungan kerja, terhambatnya tempat dalam melaksanakan pekerjaannya, hingga berkurangnya konsumen dalam skala besar yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi
Dampak dari pandemi COVID-19 baik pada bidang kesehatan maupun ekonomi seperti dipaparkan sebelumnya juga dirasakan oleh Desa Padeg, Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.Â
Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap disiplin protokol kesehatan dapat dilihat dari masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika berada diluar rumah, utamanya anak – anak ketika bermain walaupun dari pemerintah Desa sudah  mengadakan penyuluhan melalui Whatsapp Group, pembagian masker, dan menyediakan tempat cuci tangan di setiap RT.Â
Jika dilihat dari sisi ekonomi, sebagian besar masyarakat Desa Padeg bekerja dalam mengelola tambak namun ditemukan juga pekerja pabrik, guru, UMKM, dan masih banyak lagi. Adanya pandemi ini menyebabkan masyarakat ada yang terkena PHK hingga usaha UMKMnya yang sepi.KKN UISI 2021 ini, kelompok C.67 membantu pemerintah Desa Padeg dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui beberapa program kerja sebagai berikut.Â
MelaluiProgram kerja pertama yaitu edukasi cuci tangan dengan baik dan benar,  bertarget pada anak – anak Desa Padeg yang diimplementasikan kepada siswa kelas 5 UPT SD Negeri 70 Gresik.Â
Melalui program ini kami mengajarkan dan mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan dengan baik dan benar dengan  tujuan  supaya anak - anak tersebut dapat menerapkan budaya cuci tangan yang tepat sebagai langkah efektif dalam pencegahan penyakit menular   seperti COVID-19.
Program kerja kedua yaitu edukasi pembuatan  handsanitizer dari daun sirih yang betujuan untuk masyarakat dapat membuat handsanitizer sendiri tanpa alkohol , dan bisa menjadi sebuah peluang bisnis menguntungkan dimasa pandemi ini. Metode pelaksanaan program ini yaitu dengan cara mempraktekan pembuatan handsanitizer secara langsung.Â
Praktek pembuatan handsanitizer dilakukan oleh dua perwakilan oleh peserta edukasi secara langsung supaya mereka lebih memahami step by stepnya, sedangkan anggota kelompok C.67 memandu perwakilan tersebut dan menjelaskan lebih detail terkait setiap tahap pembuatan hingga manfaat dari handsanitizer daun sirih.
Program kerja ketiga yaitu penyemprotan disinfektan ke beberapa bangunan umum dan rumah – rumah di Desa Padeg  dengan tujuan terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas COVID-19.