Alkisah, ada orang mengklaim bahwa dengan tingkat keruhanian dan kebijaksanaannya, ia telah tak tergoyahkan oleh delapan angin emosi, yakni; untung, rugi, fitnah, ketenaran, pujian, cacian, kesedihan dan kesenangan. Menurut ceritanya, meditasinya telah membawanya mengetahui hal-hal gaib. Pasti hebat dia.
Suatu kali dia menulis surat kepada saya melalui e-mail dan menceritakan kehebatannya yang tak tergoyahkan oleh delapan angin emosi itu, dan meminta saya menanggapi dan membalasnya seraya dia memohon agar saya memberikan petunjuk dan cara menyempurnakan pengalaman dan kemampuan ruhaninya itu. Katanya dia percaya pada saya melalui semua yang saya tulis di buku. Aneh juga.Di buku aja serius banget. Dia pikir guru beneran, padahal cuma hahaha.
Tapi, dengan senang hati saya balas e-mail yang penuh dengan cerita keajaiban dan keutamaan itu, hanya dengan sebaris kalimat bijak: "Isi surat Anda itu cuma Tokai". Walhasil, dia sangat marah dengan jawaban saya dan tidak menanyakan alasannya. Saya tanya:"Mengapa Anda tidak menanyakana alasan saya dengan jawaban indah itu?"
"Apa alasannya?, saya ingin jawaban yang memadai, saya ingin ke rumah Anda", katanya.
"Baiklah" jawab saya, "Datanglah".
Setibanya ia dirumah saya bilang: "Bukankah kamu bilang bahwa delapan angin emosi tidak mampu menggoyahkanmu? Bagaimana mungkin sepatah kata sederhana seperti "Tokai" telah meniupmu hingga ke Sawangan?". Dia minta maaf dan tersenyum, lalu saya dipanggilnya guru. Hahay baru saja membuat kesalahan sudah membuat kekeliruan baru. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H