Mohon tunggu...
haidar amru
haidar amru Mohon Tunggu... Diplomat - Student

Hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tugas (PPR) Pekerja Proteksi Radiasi dalam Lingkup Kesehatan

9 Juni 2024   12:37 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:45 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern, radiasi sudah berkembang pesat di bidang industri, kedokteran, dan penelitian. Namun, di balik manfaatnya, radiasi juga menyimpan bahaya jika tidak dikelola dengan baik. 

Paparan radiasi berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek. Tempat paling banyak terjadinya risiko paparan radiasi, kecelakaan akibat kerja yaitu ada di rumah sakit, terutama sehingga perlu adanya pengetahuin tentang keselamatan saat bekerja. Di dalam rumah sakit, terdapat alat untuk mendiagnosa dan terapi, seerti MRI, CT scan, dan masih banyak lagi (Anwar, 2011).

Di dalam radiologi ada pemeriksaan untuk mendiagnosa suatu penyakit menggunakan radiasi pengion, disebut radiodiagnostik. Radiodiagnostik ini menggunakan radiasi dari sinar-X yang memiliki manfaat tertentu,tetapi juga dapat menimbulkan efek buruk bagi penggunanya, untuk meminimalisir terjadinya efek radiasi, maka diperlukan yang namanya proteksi radiasi (Martem, 2015).

Usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari efek merusak dari radiasi, pada saat pengelolaan tenaga nuklir haruslah mematuhi prosedur untuk melindungi personal dari bahayanya efek radiasi termasuk juga pada lingkungan. Dalam bidang Kesehatan, penggunaan pesawat sinar-X harus mentaati prosedur yang ada pada suatu instalasi, yang bertujuan untuk menghindari dari bahayanya efek dari paparan radiasi (Fairusiyyah, 2016).

Menurut Poltekes Kemenkes Semarang, untuk menaikan kualitas dari lulusan tahun 2008, Perlu adanya ijazah sebagai PPR dan pengelola mobilitas radiodiagnstik lainya. Keahlian yang dimiliki dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya efek deterministik dan stokastik dari paparan radiasi (Agung Nugroho Setiawan, 2016). 

Efek deterministik terjadi pada individu yang terkena paparan radiasi jika paparan melebihi dosis ambangnya. Efek stokastik merupakan fenomena di mana bahaya terhadap kesehatan tidak memiliki ambang batas dosis, artinya bahaya tersebut dapat terjadi bahkan pada dosis yang sangat rendah. 

Ada kemungkinan perubahan dalam sistem biologis yang bisa terjadi bisa berupa perubahan fungsi sel yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti pertumbuhan sel kanker. Artinya, efek stokastik memiliki konsekuensi yang serius terhadap kesehatan, terutama dalam hal perkembangan kanker (Hiswara, 2015).

Dapat dismpulkan bahwa, radiasi memiliki peran penting di berbagai bidang seperti industri, kedokteran, dan penelitian. namun, radiasi ini dapat membahayakan kesehatan bila terkena paparaan yang berlebihan. rumah sakit, memiliki risiko paparan radiasi yang dihasilkan dari alat-alat diagnosa seperti CT scan dan MRI kepada petugas, pasien, dan masyarakat. 

Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa proteksi radiasi menjadi sangat penting untuk mengendalikan efek merugikan yang disebabkan oleh paparan radiasi yakni efek deterministik dan efek stokastik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun