Mohon tunggu...
Money

Holding BUMN Sektor Migas Paling Siap untuk Dikembangkan

28 Oktober 2016   12:38 Diperbarui: 28 Oktober 2016   12:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: detikcom

Holding BUMN menjadi salah satu isu yang cukup ramai dibicarakan saat ini. Menteri BUMN Rini Soemarno menilai bahwa skema holding di beberapa sektor BUMN dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kerap menghantui dunia BUMN Indonesia. Ada enam sektor BUMN yang dikabarkan akan dibuat holdingnya: migas, keuangan, perumahan, infrastruktur jalan tol, konstruksi, dan tambang.

Berdasarkan informasi yang saya baca, sektor yang dinyatakan paling siap untuk dibuat holding BUMN-nya adalah di sektor migas, dengan Pertamina yang disinyalir akan dipilih sebagai induk holding. Presiden Joko Widodo pun kabarnya sudah menyambut baik pembentukan holding BUMN migas ini. Oleh karena itu, mari mulai menganalisis soal holding BUMN di sektor migas terlebih dahulu.

Industri Migas Masih Menyimpan Beberapa Permasalahan

Khusus untuk industri migas, perlu diketahui bahwa saat ini terdapat banyak inefisiensi dalam bisnis industri minyak dan gas di Indonesia. Kebijakan yang dikeluarkan regulator, baik dari sisi hulu maupun hilir, banyak yang tumpang tindih. Investasi yang dibuat juga masih ada yang sifatnya tumpang tindih. Kementerian BUMN menilai dengan adanya holding BUMN di sektor migas, beberapa masalah ini bisa diatasi. Khusus untuk industri gas, tujuan akhir dari adanya holding ini diharapkan agar  biaya gas untuk industri akan menjadi lebih murah, sehingga persaingan industri serta produk hasil industri dapat bersaing dengan berbagai negara lain.

Untuk holding BUMN di sektor migas, kabarnya tinggal meminta persetujuan dari DPR saja. Untuk mewujudkan visi holding ini, revisi Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2005 tentang tata cara penyertaan dan penatausahaan modal negara pada badan usaha milik negara akan segera dirampungkan. Selain itu, Rini Soemarno pun menyatakan sudah mengajak diskusi berbagai pihak dari dunia BUMN, mulai dari direksi hingga serikat pekerja soal holding ini. Komunikasi antara Kementerian BUMN dan anggota komisi di DPR memang harus dibuat lebih intensif jika memang serius ingin menggolkan wacana holding BUMN di berbagai sektor ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun