Mohon tunggu...
Money

Soal Holding BUMN, Pro Kontra Hal Biasa

28 Oktober 2016   10:38 Diperbarui: 28 Oktober 2016   11:08 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: beritamoneter.com

Kementerian BUMN beberapa waktu lalu mencanangkan ide pembentukan holding  BUMN yang bergerak di bidang sejenis. Ada enam bidang atau sektor yang rencananya akan dipusatkan menjadi satu holding, sektor migas, tambang, keuangan, jalan tol, perumahan serta konstruksi. Holding di sektor migas dikabarkan paling siap untuk maju dan mulai dikembangkan dengan Pertamina sebagai induknya.

Holding BUMN Dapat Meningkatkan Efisiensi Kinerja BUMN, Kekhawatiran Masyarakat Harus Dijawab

Wacana pembentukan holding BUMN ini tampaknya masih mengundang pro kontra, dan saya kira itu hal yang sangat wajar. Suara kontra mayoritas hadir karena adanya ketakutan akan tingginya angka PHK ketika wacana ini benar terealisasi. Ketakutan ini pada dasarnya cukup beralasan, tapi saya pikir masih bisa diatasi oleh perusahaan-perusahaan peserta holding.

Kekhawatiran atau ketakutan-ketakutan semacam ini perlu segera dijawab oleh Kementerian BUMN karena saya percaya bahwa wacana holding BUMN bisa menjadi wacana yang memperkuat dunia BUMN kita. Alasannya pun beragam. Wacana penyatuan atau holding BUMN di beberapa sektor ini pada dasarnya dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan bisnis. 

Tidak ada lagi investasi yang sifatnya tumpang tindih. Tujuan lainnya dari pembentukan holding BUMN ini adalah supaya beberapa BUMN yang selama ini terus merugi dapat beroperasi dengan lebih efisien di bawah BUMN yang lebih kuat agar tidak terus menjadi beban bagi keuangan negara. Masalah ini harus dicari solusinya mengingat tahun lalu ada sekitar 18 BUMN yang masih merugi.Terciptanya kemandirian keuangan tanpa penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) juga menjadi keuntungan lainnya dari pembentukan holding BUMN

Wacana holding BUMN ini saya rasa datang dari niatan yang baik dan keuntungan yang mungkin didapatkan juga sangat masuk akal. Pro kontra hal yang sangat biasa, mari kita menganalisis hal yang positif terlebih dahulu sambil terus menemukan skenario yang paling baik untuk menjawab kekhawatiran masyarakat soal wacana ini. Saya berharap proses pembentukan holding BUMN yang sekarang masih digodok ini memiliki semangat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Wacana pembentukan holding BUMN ini harus tetap kita pantau perkembangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun