"Dengan demikian, Jokowi berhasil melunasi utangnya sehingga pengurang harta kekayaannya semakin sedikit. Kalau instrumen pengurangnya sedikit, otomatis nilai kekayaannya lebih terjaga," lanjut R Haidar Alwi.
Oleh karena itu, dirinya menyimpulkan kenaikan harta kekayaan Jokowi sangat masuk akal. Malahan, Jokowi harus kehilangan 4 bidang propertinya selama menjabat sebagai presiden.
"Tahun 2014 beliau tercatat memiliki 24 bidang tanah dan bangunan. Kini hanya tersisa 20 bidang saja. Walau jumlah propertinya berkurang, tapi nilai properti dari tahun ke tahun kan cenderung naik. Jadi kenaikan harta kekayaan Jokowi sangat logis," pungkas R Haidar Alwi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H