Haidar Alwi, seorang tokoh toleransi Indonesia, kembali menegaskan pentingnya menjaga keberagaman budaya di tengah ancaman infiltrasi budaya asing yang kerap dilekatkan dengan agama. Haidar Alwi, yang dikenal sebagai pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyoroti fenomena ini sebagai salah satu ancaman terbesar terhadap identitas bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Dalam pandangannya, Haidar Alwi menjelaskan bahwa infiltrasi budaya adalah strategi modern untuk memengaruhi suatu bangsa tanpa menggunakan kekerasan fisik. "Infiltrasi budaya sangat berbahaya karena menyasar generasi muda secara halus. Budaya asing sering kali dilekatkan dengan nilai-nilai agama, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa mereka sebenarnya sedang mengadopsi budaya luar, bukan menjalankan nilai agama itu sendiri," ujar Haidar Alwi.
Keberagaman sebagai Kekuatan dan Tantangan.
Indonesia, menurut Haidar Alwi, adalah negara dengan keberagaman luar biasa. Dengan lebih dari 1.300 suku dan bahasa, keberagaman ini seharusnya menjadi kekuatan besar bangsa. Namun, Haidar Alwi mengingatkan bahwa keberagaman ini juga menghadirkan tantangan besar, terutama dalam menghadapi infiltrasi budaya asing yang dapat melemahkan identitas bangsa.
"Budaya Barat, Korea, Tiongkok, bahkan Arab, memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan generasi muda kita. Sayangnya, tidak sedikit yang salah memahami budaya Arab sebagai bagian dari agama Islam. Padahal, budaya Arab hanyalah ekspresi sosial yang tidak selalu mencerminkan nilai-nilai agama," tambah Haidar Alwi.
Langkah Strategis untuk Menjaga Kebudayaan.
Haidar Alwi mendukung langkah pemisahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua entitas terpisah. Menurutnya, langkah ini memungkinkan pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian budaya Indonesia. "Di bawah Kementerian Kebudayaan, pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia dapat dilakukan lebih fokus. Ini adalah langkah strategis yang brilian," ungkap Haidar Alwi.
Ia juga menyoroti pentingnya program-program yang mendukung pelestarian budaya lokal. Haidar Alwi percaya bahwa keberagaman budaya, seperti yang terlihat di provinsi-provinsi dengan banyak suku dan bahasa, harus dijaga agar tidak tergerus oleh budaya asing. "Budaya lokal adalah identitas kita. Jika kita kehilangan budaya kita, maka kita kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia," tegas Haidar Alwi.
Bahaya Penyalahgunaan Agama.
Haidar Alwi juga menekankan bahwa salah satu cara infiltrasi budaya yang paling berbahaya adalah ketika budaya asing dilekatkan dengan agama. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan identitas di kalangan masyarakat. "Budaya Arab sering kali disalahartikan sebagai Islam, padahal tidak semua aspek budaya Arab itu religius. Kita harus waspada agar tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru," jelas Haidar Alwi.