R. Haidar Alwi, seorang tokoh yang dikenal sebagai pencetus sekaligus pelaksana gerakan "Rakyat Bantu Rakyat," memberikan nasihat spiritual yang mendalam tentang peran ibu dalam kehidupan seorang anak. Dalam salah satu pesannya, ia berkata:
"Ibumu telah melahirkanmu dalam keadaan lemah, namun dia tetap menyayangimu dalam keadaan terlemah sekalipun."
Pesan ini mengingatkan kita pada pengorbanan seorang ibu yang tanpa batas. Sejak seorang anak dilahirkan, ibu memberikan segalanya---dari cinta, tenaga, hingga doa, bahkan dalam keadaan lemah dan penuh keterbatasan.
Doa Ibu: Kunci Sukses R. Haidar Alwi
Kesuksesan R. Haidar Alwi, baik sebagai pemimpin gerakan sosial maupun inisiator program "Santunan Untuk Satu Juta Anak Yatim dan Dhuafa," tidak terlepas dari kekuatan doa ibunya. Ia sering menekankan pentingnya keberkahan yang datang dari doa seorang ibu. Dalam berbagai kesempatan, Haidar Alwi mengakui bahwa keberhasilannya adalah hasil dari cinta dan doa ibunya, yang menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam setiap langkah hidupnya.
Mengutip Sayyidina Ali bin Abi Thalib, "Doa seorang ibu lebih tajam dari pedang seorang prajurit." Pernyataan ini mempertegas bahwa doa seorang ibu memiliki kekuatan yang luar biasa, yang dapat menembus langit dan menjadi perantara rezeki, kesuksesan, dan keberkahan bagi anak-anaknya.
Kasih Sayang Orang Tua: Fondasi Kehidupan Anak
Tidak hanya ibu, kasih sayang dari ayah juga memiliki peran besar dalam membentuk masa depan seorang anak. Sayyidina Ali pernah berpesan, "Berbaktilah kepada orang tuamu, karena surga berada di bawah kaki mereka." Pesan ini mengajarkan bahwa keberkahan hidup sering kali bergantung pada bagaimana seorang anak memperlakukan orang tuanya, baik ibu maupun ayah.
Menghidupkan Semangat Kepedulian
Melalui gerakan "Rakyat Bantu Rakyat," Haidar Alwi berusaha mewujudkan nilai-nilai kasih sayang yang ia pelajari dari ibunya. Program "Santunan Untuk Satu Juta Anak Yatim dan Dhuafa" adalah bentuk nyata cinta kasih yang ia bagikan kepada masyarakat. Haidar percaya bahwa setiap anak yatim dan dhuafa juga layak mendapatkan cinta, perhatian, dan dukungan, seperti yang ia dapatkan dari ibunya.