2. Hadist Nabi Muhammad SAW
Kemudian salah satu hadist Rasulullah SAW berbicara mengenai sholawat, hadistnya ialah:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم
"Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i).
Analisis penulis terkait hadist ini bahwasannya menurut penulis metode penerjemahan yang digunakan adalah metode kata demi kata, penerjemahan ini dilakukan secara interlinear, antar baris dengan kosa kata bahasa sasaran berada tepat dibawah bahasa sumbernya. Susunan kata dalam kalimat dipertahankan dan kosa katanya diterjemahkan satu demi satu dengan arti yang paling umum tanpa mempertimbangkan konteks.
Penulis sedikit bekomentar terkait hadist yang saya temukan di artikel republika yang mana terdapat pengurangan dan penambahan. Pengurangan penerjemahan yang penulis temukan adalah pada penerjemahan awal kalimat yang mana sudah jelas pada hadist berbahasa arabnya tercantum عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ tetapi pada terjemahannya tidak ada. Kemudian penambahan penerjemahan yang saya temukan adalah pada periwayat hadistnya yang mana sudah jelas terlihat bahwasanya dalam hadist yang berbahasa arabnya hanya tercantum رواه مسلم tetapi pada penerjemahannya itu menambahkan periwayatnya. Penulis beranggapan bahwasanya mungkin ada kesalahan di dalam artikel tersebut.
Karena sebagaimana strategi penerjemahan hadist yang telah dijelaskan oleh Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum di dalam artikelnya yang berjudul Penerjemahan Hadis, yaitu:
- Sanad diterjemahkan secara lengkap
- Redaksi yang dipergunakan untuk meriwayatkan diterjemahkan dengan diriwaytkan (apabila di rawi pertama) atau di terjemahkan dengan dari (bila selain dirawi pertama)
- Matan juga diterjemahkan secara lengkap
- Nama kompilator (seperti Al-Bukhori, Muslim, An-Nasa'I) harus dicantumkan di akhir matan.
- Kata yang sulit harus dicarikan padanannya dengan melihat syarah hadis dan kamus khusus kosakata hadis.
Setelah menganalisis maka terjemahanya menurut penulis adalah:
"Dari Abdillah bin Amr bin Ash, semoga Allah meridhoi keduanya, bahwasanya dia (Abdillah bin Amr bin Ash) telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang sekali bersholawat kepadaku, maka niscaya Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim)".
3. Kalam Ulama
Kemudian perkataan atau pendapat dari KH. Kholil Bangkalan tentang sholawat: