Mohon tunggu...
Haidar Albana
Haidar Albana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka Membaca

Pingin Menjadi Pengubah Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Konvergen Media dalam Perspektif Mahasiswa Generasi Z.

15 April 2021   22:38 Diperbarui: 16 April 2021   14:03 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Istilah 'Globalisasi' sudah sering beredar di masyarakat, yang dipahami sebagai penyebaran produk, teknologi, informasi, dan pekerjaan tanpa adanya batasan negara atau budaya. Namun, penjelasan globalisasi ternyata tak hanya sekadar tanpa batasan. Dilansir dari buku Kewarganegaraan karya Mochlisin, menurut Albrow, seorang sosiolog asal Inggris, globalisasi keseluruhan proses di mana manusia di bumi diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan. Sementara itu, menurut Selo Soemardjan, seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia menyebutkan globalisasi adalah terbentuknya komunikasi dan organisasi di antara masyarakat yang berbeda di seluruh dunia, dengan tujuan yang sama.

Era Globalisasi menjadi pewarna aspek kehidupan dalam 20 tahun terkahir ini. dari politik, ekonomi dan terkhususnya teknologi sudah semakin berubah atau bisa dikatakan maju. sebut saja Handphone pada tahun 2000 hanya bisa digunakan untuk mengirim SMS dan Telpon, tapi hari ini handphone memiliki banyak fitur yang bisa digunakan untuk berbagai hal seperti melihat video, musik, membaca berita, membaca ebook bahkan mencari refrensi skripsi bisa dengan mudahnya hanya dengan menuliskan kata kunci semua lalu kita bisa memilih sesuka hati. tidak semua dampak globalisasi memiliki energi posotif. hukum alam akan selalu berjalan dalam kehidupan yaitu yang lemah akan diganti dengan yang baru dengan alasan lebih instan dan memudahkan. contoh persitiwa tersebut adalah perusahaan koran yang dimiliki oleh keluarga ku. pada tahun 1998 saat situasi nasional sedang panas panasnya karena masalah politik antara mahasiswa dan rakyat menginginkan Presiden Soeharto turun. saat itu koran menjadi barang inceran masyarakat karena ingin mengetahui kondisi nasional kala itu. saat itu juga keluargaku dengan berdagang koran sudah bisa membeli rumah dan memiliki setidaknya 10 loper koran (sebutan karyawan yang menjajakan koran ditengah jalan atau tempat umum) tapi setelah adanya smartphone para pelanggan koran yang sudah berlangganan koran selama bertahun tahun memutuskan untuk mengakhiri kontrak langganan, begitu juga dengan para pelanggan umum yang biasanya membeli di tempat tempat umum sudah sedikit yang berminat. alhasil semua loper koran di PHK karena perushaan keluarga ku tidak kuat untuk menanggung pembayaran gaji mereka.

Awal kematian koran berawal dari negara paman sam, lonceng kematian mulai terjadi karena tidak mampu bersaing dalam perdagangan karena berkembangnya teknologi yakni media online. pada tahun 2009 majalah cetak The Rocky Mountain News berhenti mencetak dan meninggalkan 117.600 pembacanya. tidak tanggung tanggung adanya perubahan dari konvensional menuju teknologi juga menjadikam perusahaan koran yang sudah berdiri 146 tahun yaitu The Seattle Post Intelligence gulung tikar karena tidak kuat menahan gempuran dari teknologi yang serba cepat dan bisa terbilang g murah. kondisi serupa juga menganggu kiblat koran dunia yaitu The Washington Post  yang terpaksa harus memangkas sejumlah biaya dengan menutup sejumlah biro dan mengurangi jumlah karyawan mereka.

Kematian koran mulai melanda Indonesia. Pada 2015, Sinar Harapan, Harian Bola dan Jakarta Globe menyatakan tutup. Mereka tidak mampu bertahan di industri media cetak karena gempuran media online. Namun demikian, World Association of Newspapers and News Publishers (WAN[1]IFRA) dalam Kongres di Bali pada tahun 2012 menyatakan pertumbuhan industri surat ka[1]bar di Asia masih menjanjikan. Presiden WAN-IFRA Jacob Mathew dalam pembukaan Publish Asia 2012 di Bali mengatakan koran dianggap masih menjadi andalan bagi pelaku usaha media Asia. Keberadaan koran cetak masih sangat dibutuhkan di kawasan Asia. Tiga perempat dari 100 surat kabar terbesar di dunia terbit di Asia. Surat kabar menjadi sumber informasi primer. Meski demikian, Jacob mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi surat kabar di negara Barat juga akan dialami surat kabar di Asia, terutama pesatnya perkembangan media online. Beberapa negara Asia saat ini juga menjadi pusat pertumbuhan era digital dan teknologi.

Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) yang kini berganti nama menjadi Serikat Perusahaan Pers melakukan kajian agar media cetak bisa bertahan. iktiat yang dilakukan dimulai pada Kongres XXVI yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2007. dari kongres tersebut menghasilkan rekomendasi diantaranya yaitu konvergensi media adalah sebuah kenisyacayaan mutlak perlu diantisipasi para penerbit media cetak melalui peningkatan sumber daya manusia perusahaan pers dalam penguasaan informasi dan teknologi.

Konvregensi Media adalah penggabungan atau pemusatan berbagai media massa seperti Media Tradisional, Media Cetak, Media Siaran, Media Baru dan Internet serta teknologi portabel dan sangat interaktif melalui platform media digital. konvergensi media menghasilkan kombinasi yang dikenal dengan sitilah 3C Communication, Computing and Content. strategi media ini dinilai ampuh dan terbilang sangat bermanfaat di era digital yang penuh dengan penuh konten yang terus mencari perhatian kita.

Konvergensi Media sendiri terbilang ampuh dalam menjawab permasalahan permasalahan mahasiswa milenial yang memiliki sifat instan dan serba cepat. semisal mahasiswa ditugaskan dosen nya untuk mencari berita terkini maka tidak perlu repot repot untuk membeli koran konvensional. dengan sekali pencet semua berita akan keluar di internet dari berbagai media online nasional bahkan internasional. karena manfaat penting lain dari konvergensi media adalah memperluas keterbatasan media tradisonal dengan kolaborasi dengan media baru, sehingga menyediakan konten instan dan terkini dalam kancah nasioanl maupun internasional.

Pentingnya Konvegerasi Media adalah terdapat kolaborasi konstruktif yang memadukan antara konten, teknologi komunikasi dan jaringam komputer sehingga mengarah pada trasnfrormasi industri dari layanan hingga aktvitas kerja yang sudah mapan dan dari semua ini, pembaharuan konten konten baru lahir ats konvegerasi media. perubahan mode komunikasi yang tadinya hanya bisa disiarkan melalui televisi kini bisa langsung dilihat di website perusahaan media terkait. hanya dengan sekali klick melalui smart phone bisa melihat lintas media dengan berita yang memiliki substansi yang sama. banyaknya inovasi media baru lahir seperti portal berita, podcast umpan berita, blog, situs web, dan aplikasi seluler.

dibalik kelebihan Konvegerasi Media tentunya ada kekurangan yang itu juga harus diperhatikan terlebih oleh mahasiswa generasi Z seperti saya ini. contohnya adalah Audiens sering merasa terbebani dengan banyaknya informasi yang berlebihan, lalu generasi lebih tua dan bagian masyarakat yang cacat merasa sulit mempelajari ketereampilan digital menggunakan beberapa jenis media dan kekurangan yang menurut saya paling mutakhir adalah serangan cyber karena dari ketika ada seorang yang meng hack media online dan memasukan berita hoax lalu banyaknya pembaca yang percaya tanpa menyaring akan bisa menyebabkan konflik kecil maupun besar.

dalam kemajuan media perlunya perusahaan media yang melakukan konvergensi media perlunya memiliki strategei intergrasi-interkoneksi dengan nilai mendidik masyarakat agar terciptanya masyarakat ilmu. bukan hanya dengan konten konten konsumtif pasar yang tidak mendidik. maka saya menyakini bahwa dari media masyarakat bisa cerdas.

wallahualam bis sawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun