Mohon tunggu...
haidar abdurrohman
haidar abdurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Menulis topik - topik yang berkaitan dengan keilmuan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampanye Digital Menjadi Inovasi Pada Pilpres 2024 dan Pilkada 2024

25 Januari 2025   07:10 Diperbarui: 25 Januari 2025   07:09 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KAMPANYE DIGITAL MENJADI INOVASI PADA PILPRES 2024 DAN PILKADA 2024

Haidar Abdurrohman -- Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

 Kajian Kelimuan Politikal Marketing Politik

Pilpres dan Pilkada 2024 telah selesai, banyak keilmuan yang diambil dari terlaksanannya dua pesta demokrasi besar di Indonesia. Salah satu adalah kreatifitas aktor politik dan partai dalam melakukan kampanye untuk meraih suara masyarakat. Kampanye yang biasa dilakukan pada pesta -- pesta demokrasi sebelumnya, cenderung konvesional dengan melakukan kampanye melalui media mandstream seperti baliho, bilboard, brosur, dan spanduk di sepanjang jalan pada area pemilihan. Selain itu kampanye akbar yang dilakukan pada pesta demokrasi sebelumnya adalah mengumpulkan masa di sebuah lapangan atau tempat terbuka besar lainnya memberikan hiburan musik, bagi -- bagi sembako, kaos, dan penyampaian janji -- janji politik.

Di masa sekarang kampanye seperti itu sudah mulai banyak di tinggalkan beralih pada kampanye digital, atau kampanye yang menggunakan platfom -- platfom media sosial dengan harapan bisa menjangkau khalayak yang lebih banyak dengan anggaran politik yang lebih minimalis. Penggunaan media sosial memberi ruang baru bagi aktor politik menyapa atau mengedukasi para pemilihnya, dikarenakan pada ruang publik digital pemilik akun di tuntut untuk memberikan konten -- konten yang menarik dan juga efektif sehingga memberi kesan baik bagi pemilih dalam membaca atau menerima visi -- misi dari aktor politik yang sedang melakukan konstestasi. Walaupun faktanya keberhasilan penggunaan iklan politik pada media sosial masih belum terukur dalam upaya pemenangan calon, akan tetapi kampanye sudah sangat menjadi primadona dan dianggap membantu oleh para kalangan aktor politik dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan pada para calon pemilih.

Pesan yang menarik adalah kunci bagi behasilnya sebuah konten politik diterima oleh para pemilih, karena pesan disampaikan secara tidak menarik membuat para pemilih enggan melihat atau membaca pesan apa yang ingin disampaikan. Sehingga cenderung pemilih di Indonesia mengambil jalan pintas atau mengambil hal yang instans seperti politik uang, Poilitik uang menjadi solusi dan primadona kampanye efektif bagi masyarakat. Masyarakat tidak melihat apa yang janji dan visi dari aktor politik yang ingin maju dalam konstestasi, akan tetapi masyarakat melihat siapa yang memberi uang itulah yang dipilih. Bila budaya ini terus di pertahankan oleh pemilih di Indonesia, maka akan terjadi tidak semua orang dari berbagai kalangan bisa masuk ke dunia politik hanya orang yang memiliki uang sajalah yang bisa masuk ke dunia politik. Sementara belum tentu semua orang yang memiliki uang adalah yang kompeten dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia.

Oleh karena kampanye digital dan Ruang publik digital menjadi solusi baru bagi seluruh aktor politik untuk melakukan kampanye dan mendapatkan suara pemilih. Kampanye digital yang berhasil akan memberikan kepopuleran dimasyarakat sehingga aktor politik yang tadinya tidak terkenal bisa menjadi sangat terkenal. Modal terkenal atau populer itu adalah pintu agar masyarakat melek atau melihat calon aktor politik yang akan maju dalam konstestasi. Bila masyarakat sudah mengenal dan tertarik, tinggal bagaimana caranya aktor politik merawat dan menjaga para pemilihnya untuk tetap bertahan dan memilih aktor politik tersebut pada hari pemilihan nanti.

Inovasi Kampanye digital

Perubahan dramatis dalam kampanye politik kontemporer mencerminkan transformasi fundamental di dunia politik, didorong oleh inovasi teknologi dan media sosial. Menurut Norris dan Theocharis (2018), partisipasi aktif pemilih dalam jaringan sosial digital mengubah cara kampanye dipahami dan dijalankan. Penerapan kecerdasan buatan dan analisis data dalam konteks politik, sebagaimana diungkapkan oleh Howard dan Kollanyi (2016), memberikan wawasan mendalam tentang perilaku pemilih dan memungkinkan kampanye untuk menyesuaikan pesan mereka secara lebih efektif. Selain itu, studi oleh Chadwick (2013) menyoroti dampak media sosial dalam memfasilitasi interaksi langsung antara kandidat dan pemilih, meretas tradisi kampanye politik yang bersifat top-down. Kemajuan teknologi informasi, seperti yang dibahas oleh Barbera et al. (2015), juga memungkinkan kampanye untuk merespons secara cepat terhadap perubahan opini publik dan tren sosial. Pentingnya integrasi inovasi dan transformasi dalam kampanye politik, khususnya menjelang Pemilu 2024, menjadi sorotan dalam literatur ini. Dengan teknologi sebagai pendorong utama, kampanye politik kontemporer menghadapi tuntutan untuk terus beradaptasi agar dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang muncul dalam lingkungan digital yang dinamis.

Dalam pemilu 2024, semua komponen politik mulai dari partai politik, calon Legislatif, maupun calon Presiden mengubah strategi dalam kampanye mereka. Disebabkan karna meningkatknya pemilih muda dalam kontestasi politik tahun 2024 ini, bahkan data menyebutkan 55 -- 60 % pemilih muncul dari pemilih muda, Gen Z maupun Millenial. Dengan kebiasaan Gen Z yang tidak bisa lepas dari Media Sosial, komponen politik ini memanfaatkan situasi melalui media sosial, dan mengedepankan vilarism untuk mereka berkampanye. Strategi yang dipakai dalam berkampanye politik dalam dunia digital antara lain :

1. Konten Kreatif dan Viral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun