Mohon tunggu...
Haidanto Haidanto
Haidanto Haidanto Mohon Tunggu... Guru - guru sekolah dasar

senang perubahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menunggang Harimau

28 Juni 2024   07:10 Diperbarui: 28 Juni 2024   08:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hati hati kalau kita berkuasa

Hati hati kalau kita mengendalikan segalanya, karena pasti ada sesuatu yang kemudian akan merugikan dan membahayakan kehidupan kita. 

Memegang kekuasaan sering kali dianalogikan seperti menunggang harimau. Analogi ini menggambarkan bahwa kekuasaan bukan hanya memberi kendali dan otoritas, tetapi juga membawa tantangan dan risiko besar yang harus dihadapi dengan hati-hati. Seseorang yang memegang kekuasaan harus terus waspada dan siap menghadapi berbagai situasi yang tak terduga, layaknya penunggang harimau yang harus selalu siaga agar tidak terjatuh dan diterkam oleh binatang buas tersebut.

Dalam menjalankan kekuasaan, seseorang perlu memiliki keberanian dan keterampilan yang mumpuni. Sebagaimana menunggang harimau memerlukan keseimbangan dan keberanian yang luar biasa, begitu juga dengan memegang kekuasaan. Pemimpin yang baik harus mampu menjaga keseimbangan antara otoritas dan tanggung jawab, serta menunjukkan keberanian dalam mengambil keputusan penting yang dapat mempengaruhi banyak orang. Tanpa keterampilan dan keberanian yang memadai, kekuasaan yang dipegang justru bisa menjadi bumerang yang membahayakan dirinya sendiri.

Selain itu, menunggang harimau juga menggambarkan tekanan dan tuntutan yang terus-menerus dihadapi oleh pemegang kekuasaan. Dalam dunia yang dinamis dan penuh perubahan, seorang pemimpin harus mampu beradaptasi dan merespons situasi dengan cepat. Tuntutan dari berbagai pihak, baik dari dalam organisasi maupun dari masyarakat luas, memaksa pemimpin untuk selalu berada di puncak performa. Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi ini dapat berakibat fatal, seperti halnya penunggang harimau yang lengah dan akhirnya menjadi mangsa.

Namun, memegang kekuasaan juga memberikan peluang besar untuk melakukan perubahan positif. Seperti seorang penunggang harimau yang dapat mengendalikan binatang buas tersebut, pemimpin yang efektif dapat mengarahkan kekuasaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mulia. Dengan visi yang jelas dan strategi yang tepat, seorang pemimpin bisa membawa organisasi atau negara menuju kemajuan yang signifikan. Kekuasaan yang digunakan dengan bijak dapat menjadi alat yang sangat ampuh untuk menciptakan dampak yang positif bagi banyak orang.

Pada akhirnya, analogi memegang kekuasaan seperti menunggang harimau mengajarkan bahwa kekuasaan adalah sesuatu yang harus dipegang dengan tanggung jawab dan kehati-hatian. Seorang pemimpin harus selalu sadar akan risiko dan tantangan yang dihadapi, serta terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya. Dengan begitu, kekuasaan dapat menjadi sarana untuk mencapai hal-hal besar dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi masyarakat luas. 

Semoga kekuasaan ini dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun