Kebakaran hutan sudah pasti akan merugikan masyarakat dan lingkungan. Banyak tanaman dan binatang yang akan hilang dalam sekejap karena dibakar oleh api. Contohnya adalah di Kawah Putih, Jawa Barat, di mana kebakaran tersebut tidak hanya melenyap tumbuhan dan binatang, tetapi juga kearifan lokal yang dimilikinya. Kearifan lokal yang disebut pamali ini menyebabkan masyarakat untuk menjaga hutan dan mencegah orang yang ingin memanfaatkan hutan tersebut. Hutan ini memegang banyak kepercayaan dan mitos, dan sudah menjadi hukum adat serta kearifan lokal bagi masyarakat sekitar untuk menjaga hutan tersebut. Namun, apa itu kearifan lokal dan mengapa hal terebut sangat penting bagi bangsa kita?
Indonesia adalah negara yang kaya akan suku, ras, etnis, kepercayaan, ras, dan budaya. Negara ini memiliki banyak kekhasan lokal yang sudah melekat pada individu. Secara spesifik, kearifan dalam bahasa Inggris adalah wisdom yang berarti kebijaksanaan. Lokal adalah local yang mengacu pada sesuatu yang dekat atau di daerah sekitar. Kearifan lokal merupakan pengetahuan mengenai nilai, etika, dan perilaku tradisional yang diwariskan secara turun menurun atau sudah mentradisi antar generasi. Maka dari itu, tugas utama kita sebagai generasi penerus adalah untuk menjaga kearifan lokal tersebut agar tidak terputus di generasi kita, dan memastikan bahwa kearifan lokal tersebut dapat diwariskan kepada generasi berikutnya dengan baik.
Kearifan lokal tidak akan lepas dari masyarakat yang menjaganya karena itulah identitas dan jati diri mereka. Kearifan lokal nyata di berbagai macam bentuk, mulai dari pendidikan, kesehatan, cerita, nasehat, ilmu pengetahuan, hingga nilai-nilai dari leluhur kita. Indonesia memiliki lebih dari 200 juta penduduk, yang berarti bangsa ini memiliki kearifan lokal yang meluas. Namun banyak orang asing yang datang ke Indonesia, yang memunculkan budaya-budaya asing masuk ke negara kita. Hal tersebut bukanlah hal yang negatif, namun masyarakat Indonesia harus mengaja budayanya agar budaya dan tradisi tersebut tidak semakin memudar atau bahkan menghilang. Itulah mengapa kearifan lokal harus diperhatikan dan dijaga oleh masyarakat.
Banyak dampak positif yang diberikan oleh kearifan lokal untuk bangsa dan negara kita. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui arti dari kearifan lokal untuk negara Indonesia. Kearifan lokal ini menjadi alat untuk mempertahankan budaya dan tradisi Indonesia yang semakin lama menghilang di kalangan anak muda. Budaya-budaya di Indonesia dapat dipertahankan hingga saat ini karena adanya kearifan lokal. Hal tersebut juga mampu untuk menjadi alat bagi masyarakat agar mereka bisa bertanggung jawab serta bertindak sesuai dengan etika yang baik dan benar. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai nilai ukur untuk tindakan yang dilakukan oleh masyarakat karena memiliki nilai-nilai yang dianggap baik oleh masyarakat. Selain itu, kearifan lokal mengajarkan kita untuk memiliki sikap saling menghormati dan memunculkan rasa toleransi kepada perbedaan yang ada.
Maka dari itu, kita harus mengetahui cara untuk melestarikan kearifan lokal agar budaya dan tradisi tersebut tidak memudar. Segala tindakan harus dimulai dengan diri kita sendiri. Jika kita ingin kebudayaan lokal untuk bertahan dan semakin berkembang, maka kita harus memiliki sikap untuk menghargai budaya-budaya tersebut. Sikap yang pertama adalah keinginan kita untuk belajar tentang budaya daerah lain. Yang kedua, kita tidak boleh menganggap budaya lain lebih rendah dibandingkan budaya sendiri, karena tidak ada budaya yang paling benar. Semua budaya adalah kepercayaan dan tradisi dari individu.
Selain belajar budaya lain dan belajar untuk menghormati kebudayaan tersebut, kita juga harus bersiap untuk menunjukkan budaya kita kepada orang lain. Kearifan lokal menjadi suatu keindahan dari kebudayaan, dan masyarakat harus bangga dengan kearifan yang dimilikinya. Dengan mengajarkan budaya ke orang lain, budaya daerah akan semakin meluas dan pengetahuan tentang seluk beluk budaya kita juga berkembang. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah mengadakan pentas, seperti tari saman yang sudah didukung oleh UNESCO. Sebagai masyarakat Indonesia, kita diharuskan untuk menghormati budaya dan perbedaan yang ada. Namun, kita tidak boleh terpengaruhi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai dan norma Indonesia. Bukan berarti kita harus menolak budaya tersebut secara keras, tetapi cukup hanya dengan tidak terpengaruhi budaya tersebut dan tetap berpegangan kepada budaya kita.
Hal tersebut mudah untuk dikatakan, namun jika dilihat keadaan di era globalisasi ini, banyak anak muda yang terpengaruh dengan budaya luar yang mengakibatkan memudarnya kearifan lokal. Perkembangan zaman memang tidak bisa sepenuhnya dihindari oleh manusia karena perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah mendunia. Namun, hal tersebut seharusnya tidak menyebabkan kepunahan dari suatu budaya jika masyarakat mampu untuk menjaga budaya agar tetap hidup. Contoh kearifan lokal yang sudah punah adalah bahasa daerah. Meskipun Indonesia masih memiliki ratusan bahasa daerah, banyak yang sudah menghilang karena tidak ada yang menggunakan bahasa tersebut. Globalisasi berpengaruh kepada kejadian tersebut karena saat ini, banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa yang 'internasional'. Ada juga kasus di mana bahasa tersebut sudah tidak diajarkan oleh generasi sebelumnya kepada generasi yang seharusnya mewariskan budaya tersebut karena dianggap sudah tidak diperlukan. Pemikiran tersebut adalah pemikiran yang harus dihindari oleh masyarakat Indonesia, karena sekecilnya kearifan yang dimiliki, budaya tersebut tetap harus dipertahankan dan diwariskan.
Sebagai generasi penerus dari kearifan lokal, kita tidak ingin melihat kebudayaan daerah punah satu demi satu. Untuk menjaga kearifan lokal, diperlukan pemberdayaan komunitas, yaitu kemampuan untuk mengontrol kejadian dan bertindak untuk memperkembang dan memperkuat potensi. Pemberdayaan komunitas terdiri dari empat tahap, yaitu penyadaran (awakening), pemahaman (understanding), memanfaatkan (harnessing), menggunakan keterampilan (using). Penyadaran adalah tahap di mana masyarakat sadar akan kemampuan yang dimiliki, serta rencana dan harapan kondisi yang lebih baik. Pemahaman adalah pemberian persepsi baru tentang siapa mereka, aspirasi, dan lainnya. Setelah masyarakat dan mengerti, mereka akan memutuskan untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitas yang disebut sebagai memanfaatkan. Tahap akhir adalah menggunakan keterampilan dan kemampuan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pemberdayaan komunitas memiliki tiga aktor utama, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah memiliki peran untuk menetapkan kebijakan, formulasi, implementasi, monitoring, serta evaluasi. Swasta berperan dengan berkontribusi pada formulasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Sedangkan masyarakat berperan sebagai individu yang berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Pemberdayaan ini akan membuat masyarakat untuk menjadi mandiri dalam memutuskan apa yang akan dilakukan. Jika aktor tersebut dapat memegang nilai pemberdayaan komunitas dengan baik, kearifan lokal akan tetap berdiri dengan kuat.
Masyarakat harus berpegang kepada kearifan lokal karena hal tersebut merupakan jati diri seorang individu yang kemudian menjadi identitas suatu negara. Banyak ancaman dan tantangan yang dihadapi kearifan lokal seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mempertahankan kearifan lokal, kita harus melestarikan budaya lokal dan menjalankan pemberdayaan komunitas. Kearifan lokal harus diwariskan kepada generasi penerus karena itulah diri kita sesungguhnya. Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu bangga dengan kebudayaan lokal yang dimiliki.
Sumber: