Mohon tunggu...
haham
haham Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Permainan Catur dalam Pilpres 2014

15 April 2014   05:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir pasti capres RI yang bersaing akan mengerucut ke Jokowi dan Prabowo. Keduanya sama2 memiliki kelebihan , kehebatan dan kekurangan. Elektabilitasnya juga tampaknya seimbang. Akan dipengaruhi oleh siapa cawapresnya. Juga bagaimana cara memasarkan 'dagangannya'.
Saya percaya bahwa dibelakang keduanya bermain kekuatan2 suiper power. Bisa begara2 besar ( Amerika, Cina, dll), pengusaha2 besar yang berkepentingan, bisa pula militer atau kekuatan2 invisble lainnya.
Kekuatan2 itulah yang saat ini sedang memainkan buah catur hitam dan putih. Ada 2 raja di papan catur itu : Jokowi dan Prabowo, masing2 dengan balatentaranya ( patih / wakil, mentri, kuda, benteng dan bidak2nya ). Yang memainkan balatentara itu bukan raja caturnya, tapi pemain caturnya. Kadang2 penonton pun ikut mempengaruhi jalannya permainan. Majukan pionnya, makan itu bidak musuh, korbankan bidak sendiri, atau mentri sendiri, demi kemenangan.
Kita sebagai pemilih semestinya harus bisa memperkirakan siapa2 dibelakang masing2 capres tsb ( siapa pemain caturnya ). Mana yang lebih rentan untuk disetir kekuatan2 dibelakangnya ; Jokowi kah, Prabowo kah. Pilihlah yang kira2 kurang rentan untuk disetir.
Jika capres2 tsb tidakmingin disebut disetir, coba kalau berani tampilkan kabinet bayangannya (dengan janji / kontrak). Sehingga kita memiliki gambaran kira2 akan bagaimana pemerintahan nantinya . Apakah mentri2nya nanti dari kelomp[oknya sendiri, dagang sapi, atau profesional dan akomodatif terhadap kelompok2 politik masyarakat.
Mari kita simak langkah2 mereka selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun