Mohon tunggu...
Hagemaru_j _j
Hagemaru_j _j Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Untuk Indonesia 'Slow Down Baby'

13 Februari 2014   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu ini media di buat gerrr... dengan teriakan negara tetangga kepada indonesia.Negara yang kerap  protes kini pun kena protes balik, negara yang kerap memainkan politik kini pun  jadi korban politik pula.

Mungkin kita sudah hafal dengan ketegangan indonesia vs malaysia.Ada kalanya ketegangan membuat kedua negara sama-sama mendidih, namun ada kalanya juga hanya satu negara yang mendidih, negara lain tetap stay cool dengan istilah nge-trendnya guk guk, kafilah berlalu.

Memang tidak bisa di pungkiri, ini adalah taktik paling Tokcer dalam memupuk rasa nasionalisme.Para politikus dalam negeri pastilah sudah hafal dengan kondisi semacam ini.Kondisi dimana rasa nasionalisme   setiap orang dikobarkan, sehingga mereka lupa dengan permasalahan di dalam negeri, kata sederhananya sebagai pengalih isu.Selain itu,Kondisi semacam ini baik juga di gunakan sebagai pencitraan dalam meraih massa.

Usman dan Harun, namanya tidak begitu di kenal sebelumnya, kini namanya begitu familiar di telinga. Jika dahulu namanya hanya mengiasi wikipedia dan situs militer, kini namanya terukir cantik di setiap sanubari rakyat indonesia.

Usman dan Harun, namanya seperti perlambang kekuatan dan ketaQwaan, diman kondisi kala itu indonesia sudah menjadi momok yang menakutkan, namun seperkasanya seseorang, secerdik dan sepandainya seseorang Tuhan jugalah yang menentukan. Seandainya perahu yang mereka rebut tidak kehabisan bensin, tentu saja mereka tak akan tertangkap dan tergantung.

Akhir kata, kata-kata She sebagai penutup tulisan ini, Slow donw baby.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun